Ambon (Antara Maluku) - Sejumlah ibu di Desa Amahusu, Kota Ambon mengaku bersyukur dan bergembira karena menerima dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang disalurkan pemerintah mulai April 2015.
"Saya terima tiga bulan, Januari, Februari dan Maret sebanyak Rp600.000. Cukup dan puji Tuhan, sebab uang itu sangat membantu keperluan keluarga sekarang ini," kata Ibu Sarah Silooy saat ditemui di rumahnya di dusun Westopong, Amahusu, Nusaniwe, Kota Ambon, Selasa.
Menurut dia, uang itu sebagian digunakannya untuk biaya pasang listrik di rumah, sebagian lagi untuk membeli beras dan keperluan makan lainnya.
Hal sama disampaikan Ibu Mimi dan Delano, dua warga Amahusu lainnya. Keduanya mengaku menggunakan sebagian besar dana tersebut untuk membeli kebutuhan hari-hari dan pakaian anak-anak.
"Pokoknya sangat cukup, tidak bisa bilang tidak cukup. Ini semua berkat Tuhan yang diberikan pada saat kami mengalami kekurangan dalam perjalanan hidup hari lepas hari," kata Mimi, yang mengakui suaminya tidak punya pekerjaan tetap.
Dana PSKS itu, kata dia, sebagian dipakai untuk menyambung aliran listrik PLN ke rumah mereka.
Meskipun demikian, Sarah dan Mimi mempertanyakan daftar nama penerima PSKS yang benar-benar berhak.
"Soalnya kami juga dapat setelah cari-cari informasi ke sana ke mari," kata Sarah.
Butje Sakeng, staf negeri Amahusu yang dikonfirmasi terkait daftar nama-nama RTS penerima dana PSKS mengatakan, pihak Kantor Pos Ambon hanya memberikan jumlah RTS penerina PSKS negeri Amahusu sebanyak 146 orang tetapi tidak disertai dengan nama-nama.
"Malahan Raja Negeri Amahusu sudah berulangkali menghubungi pihak Kantor pos guna menanyakan nama-nama tersebut tetapi tidak pernah dikirim," ujarnya.
Ditanya dari mana masyarakat mengetahui dana tersebut sudah ada dan siap disalurkan, Butje mengatakan pada umumnya warga mendapat informasi dari mulut ke mulut.
"Sebab memang tidak ada daftar nama di Kantor Negeri Amahusu," katanya.
Seorang warga dusun Westopong bernama Pepe Izack mengatakan, tidak jelasnya informasi mengenai penyaluran dan nama-nama penerima dana bantuan PSKS ini harus mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Saya terima tiga bulan, Januari, Februari dan Maret sebanyak Rp600.000. Cukup dan puji Tuhan, sebab uang itu sangat membantu keperluan keluarga sekarang ini," kata Ibu Sarah Silooy saat ditemui di rumahnya di dusun Westopong, Amahusu, Nusaniwe, Kota Ambon, Selasa.
Menurut dia, uang itu sebagian digunakannya untuk biaya pasang listrik di rumah, sebagian lagi untuk membeli beras dan keperluan makan lainnya.
Hal sama disampaikan Ibu Mimi dan Delano, dua warga Amahusu lainnya. Keduanya mengaku menggunakan sebagian besar dana tersebut untuk membeli kebutuhan hari-hari dan pakaian anak-anak.
"Pokoknya sangat cukup, tidak bisa bilang tidak cukup. Ini semua berkat Tuhan yang diberikan pada saat kami mengalami kekurangan dalam perjalanan hidup hari lepas hari," kata Mimi, yang mengakui suaminya tidak punya pekerjaan tetap.
Dana PSKS itu, kata dia, sebagian dipakai untuk menyambung aliran listrik PLN ke rumah mereka.
Meskipun demikian, Sarah dan Mimi mempertanyakan daftar nama penerima PSKS yang benar-benar berhak.
"Soalnya kami juga dapat setelah cari-cari informasi ke sana ke mari," kata Sarah.
Butje Sakeng, staf negeri Amahusu yang dikonfirmasi terkait daftar nama-nama RTS penerima dana PSKS mengatakan, pihak Kantor Pos Ambon hanya memberikan jumlah RTS penerina PSKS negeri Amahusu sebanyak 146 orang tetapi tidak disertai dengan nama-nama.
"Malahan Raja Negeri Amahusu sudah berulangkali menghubungi pihak Kantor pos guna menanyakan nama-nama tersebut tetapi tidak pernah dikirim," ujarnya.
Ditanya dari mana masyarakat mengetahui dana tersebut sudah ada dan siap disalurkan, Butje mengatakan pada umumnya warga mendapat informasi dari mulut ke mulut.
"Sebab memang tidak ada daftar nama di Kantor Negeri Amahusu," katanya.
Seorang warga dusun Westopong bernama Pepe Izack mengatakan, tidak jelasnya informasi mengenai penyaluran dan nama-nama penerima dana bantuan PSKS ini harus mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Ambon.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015