Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mendukung pengembangan kerajinan batu mulia di daerah ini, karena usaha itu dinilai memiliki prospek cerah.

Wali Kota Burhan Abdurahman di Ternate, Selasa, mengatakan dukungan yang diberikan antara lain bantuan peralatan kepada para pengrajin.

"Kami juga menyiapkan tempat khusus bagi pengrajin batu mulia di lantai 3 Pasar Kieraha, dan memfasilitasi kegiatan pameran seperti yang kini dilakukan Pemkot bersama Gamalama Gemstone (GGS)," katanya.

Menurut Burhan, demam batu mulia membawa dampak positif bukan hanya terhadap pedagang batu mulia, namun juga masyarakat secara umum.

"Karena itulah Pemkot melalui Dinas Pasar telah menyediakan lahan untuk para pedagang batu mulia di Kota Ternate. Ini merupakan sebuah upaya pemerintah dalam mendorong usaha kecil menengah khususnya pedagang batu mulia," katanya.

Sementara itu, Dirjen IKM Kementerian Perindustrian RI, Euis Saedah ketika dihubungi menyatakan, demam batu mulia bukan hanya terjadi di Indonesia namun di hampir semua belahan bumi.

"Bahkan di Thailand telah memiliki Gemstone yang sangat besar dan terkenal, padahal batu mulia di Thailand sangat sedikit dibanding yang ada di Indonesia, khususnya di Maluku Utara," katanya.

Dia berharap Ternate kelak menjadi tuan rumah Gemstone dunia, sebab kota ini merupakan etalase batu mulia yang ada di Maluku Utara.

Pada kegiatan Gamalama Gemstone, 14-15 April 2015, dipamerkan batu Bacan pertama yang diolah menjadi perhiasan oleh salah seorang pengusaha di Surabaya pada tahun 1971 seharga Rp 1,2 miliar.

Pameran diikuti sedikitnya 30 pedagang batu mulia maupun pengrajin batu, sehingga pengunjung bisa langsung membeli sekalius mengolah batu mulia menjadi perhiasan.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015