Ambon (Antara Maluku) - Sub Komisi Wadah Pelayanan Perempuan Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Passo, Klasis Pulau Ambon Timur, Sabtu, menggelar lomba berkebaya daerah Maluku dalam rangka memeriahkan hari Kartini 2015.

Lomba yang diikuti 23 peserta dari 18 sektor itu dibuka Ketua Majelis Jemaat GPM Passo, Pdt. Leonora Soukotta, disaksikan Pimpinan Tim Penggerak PKK Maluku, Ny.Ola Tanamal.

Ketua Panitia Lomba, Ny. Ivonne Siahaya mengatakan, lomba itu terinspirasi dari kepribadian Kartini yang di zaman itu selalu tampil menarik dengan busana kain dan kebaya.

"Jadi menjelang perayaan Kartini 2015 pada 21 April nanti, makanya dipandang perlu menggelar lomba berkebaya daerah Maluku di kalangan perempuan GPM Jemaat Passo," ujarnya.

Apalagi, lanjiutnya, perempuan Maluku saat ini semakin meninggalkan kebiasaan berbusana kain dan kebaya.

"Kalau pun berkebaya hanya saat ada acara atau resepsi resmi. Karena itu Sub Komisi Perempuan Jemaat Passo melalui sidang ke - 35 pada awal Maret 2015 memutuskan program menggelar lomba berkebaya daerah Maluku untuk melestarikan budaya provinsi ini," kata Ivonne.

"Kami sebagai perempuan GPM terpanggil dan termotivasi dengan kepribadian Kartini sehingga memandang perlu melestarikan berkebaya sebagai budaya daerah Maluku," tambahnya.

Ketua Majelis Jemaat GPM Passo, Leonora Soukotta mengemukakan, gereja siap memfasilitasi lomba berkebaya daerah Maluku agar rutin digelar setiap tahun menjelang perayaan HUT Kartini.

Lomba diprogramkan agar digelar pada tingkat Klasis Pulau Ambon Timur sehingga melibatkan perempuan dari jemaat - jemaat lain pada tahun - tahun mendatang.

"Terpenting dewan juri dari kalangan profesional di bidang model juga memberikan pengetahuan cara berkebaya daerah Maluku yang benar, sehingga saat perempuan GPM berbusana terlihat berpenampilan menarik," katanya.

Pimpinan Tim Penggerak PKK Maluku, Ola Tanamal mengapresiasi lomba berkebaya sebagai cerminan budaya khas daerah ini.

"Ini juga bagian dari emansipasi perempuan GPM guna memperkaya khasanah budaya nasional," katanya.

Dia juga mengharapkan lomba berkebaya ini dimanfaatkan perempuan GPM untuk menambah pengetahuan dalam tata cara berbusana yang baik, sopan dan benar.

"Jujur perempuan di Maluku saat ini semakin banyak yang meninggalkan busaha daerah karena lebih memilih model baru," katanya.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015