Ambon (Antara Maluku) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku sedang merehabilitasi lima orang siswa SMA di Ambon yang ketahuan menggunakan narkoba saat dilakukan tes urine pada pertengahan Maret 2015.

"Mereka sudah direhab sejak Maret lalu, mereka hanya menjalani proses rawat jalan karena belum sampai pada tingkat adiksi tapi masih pada proses coba-coba, selain itu beberapa di antaranya harus mengikuti Ujian Nasional (UN)," kata Kepala BNN Maluku Benny Pattiasina di Ambon, Senin.

Ia mengatakan, empat dari lima orang pelajar ketahuan sebagai penyalahguna narkoba jenis ganja saat BNN Maluku menggelar pemeriksaan urine, sedangkan satu orang pelajar lainnya yang ketahuan sebagai pengguna shabu-shabu ditangkap setelah pengembangan kasus dari temannya yang menggunakan ganja.

"Empat orang positif menggunakan ganja, sedangkan satu orang lainnya kami tangkap setelah tim melakukan pengembangan kasus dari salah seorang pelajar yang juga temannya," katanya.

Menurut Benny, tertangkap lima orang pelajar SMA yang menjadi penyalahguna narkoba menjadi bukti bahwa narkoba memang sudah masuk ke dalam lingkungan pendidikan, oleh karena itu para orang tua harus lebih mengawasi anak-anaknya, memperhatikan pergaulan mereka dan perubahan sikap yang terjadi.

Orang tua juga disarankan bekerja sama dengan para guru untuk memperhatikan tingkah laku anak-anak selama berada di sekolah, jika ada perubahan sikap yang tidak seperti biasa harus dikomunikasikan bersama, dengan begitu jika anak menggunakan narkoba bisa lebih cepat ketahuan.

"Kita memang tidak bisa mengawasi anak selama 24 jam tapi ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar anak-anak remaja kita selalu dalam pengawasan, bekerja sama lah dengan guru di sekolah, orang tua juga harus mengantisipasi kalau anak-anak sudah mulai meminta uang jajan secara berlebihan," katanya. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015