Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan potensi sumber daya alam daerah ini cukup menjanjikan bagi investor untuk menanamkan modal dan membuka usaha.

"Kondisi ini dapat terwujud apabila ditunjang dengan ketersediaan sumber daya manusia yang mampu menyajikan data akurat dan membuat konsep perencanaan serta memiliki strategi promosi yang tepat," katanya, di Ambon, Senin.

Gubernur menyatakan hal itu dalam sambutan yang dibacakan Asisten III Bidang Perekonomian Setda Maluku, M Z. Sangadji, pada Pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Penanaman Modal Tahun 2015, yang dilaksanakan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Maluku.

Menurut gubernur, strategi promosi itu bisa dengan cara menawarkan berbagai insentif dan kemudahan berinvestasi kepada investor maupun pelaku usaha.

Maluku, kata gubernur, memiliki sumber daya alam sangat melimpah, baik di bidang perikanan, perkebunan, pariwisata, pertambangan, dan potensi sumber daya alam lainnya, sehingga menjadi pertimbangan terbukanya peluang investasi.

"Ini ditunjukkan dengan peningkatan minat berinvestasi di daerah ini," katanya.

Ia mengungkapkan, pada 2014 terdapat 14 Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang mendapatkan persetujuan Izin Prinsip Penanaman Modal (IPPM) dengan nilai investasi sebesar 354.750,7 US dollar, dengan rencana penyerapan tenaga kerja dalam negeri sebanyak 5.290 dan dua orang kerja asing.

Selanjutnya, persetujuan ijin usaha tetap selama 2014 tercatat sebanyak enam PMA dengan nilai investasi sebesar 97.066,8 US Dollar dan penyerapan tenaga kerja dalam negara sebanyak 1.051 orang. Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama 2014, belum ada investor yang berminat.

Kendati minat berinvestasi di daerah ini mengalami peningkatan, namun ke depan masih perlu ada perbaikan, baik dari sisi regulasi, kelembagaan, sistem pengelolaan data, maupun infrastruktur pendukung dalam rangka peningkatan investasi.

"Karena itu sangat diperlukan perhatian serius dari pimpinan SKPD Provinsi maupun Kabupaten dan Kota untuk segera menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan memiliki kapabilitas untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan investasi," ujar Gubernur Said.

Lebih lanjut, Ia mengatakan pihaknya tidak dapat mengandalkan promosi investasi yang berbasis komoditi unggulan saja, karena kemungkinan daerah lain juga memiliknya dan menjadi primadona dalam menarik investasi di daerah masing-masing.

"Karena itu untuk menjemput masuknya investasi di daerah ini, diperlukan strategi promosi yang tepat dengan menawarkan berbagai insentif dan kemudahan investasi serta kesiapan aparatur secara profesional baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota untuk menyelenggarakan pelayanan perijinan dan non perijinan kepada investor maupun Pelaku Usaha," ujarnya.

Gubernur Said mengatakan Bimtek Implementasi Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Penanaman Modal memiliki kepentingan dengan berinvestasi di daerah yang diharapkan memberikan dampak positif bagi peningkatan pengetahuan dan wawasan, perubahan pola pikir dan budaya kerja serta perubahan sikap maupun perilaku bagi aparat Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Maluku.

Ia berharap kegiatan itu dijadikan wadah untuk berkomunikasi dan tukar informasi serta pengalaman tentang pelayanan perijinan dan penerapan berbagai peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal.

"Saya juga minta kepada seluruh peserta, agar mengikuti Bimtek ini dengan tekun dan sungguh-sungguh, sehingga memiliki pengetahuan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam berinvestasi," katanya.

Pewarta: Rofinus E, Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015