Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat, Maluku Utara (Malut) dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerah itu, labih memprioritaskan pola yang berbasis masyarakat.

"Melalui pola itu diharapkan masyarakat lebih berperan dalam pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan objek wisata, tidak hanya mengandalkan peran pemkab dan pengusaha," kata Bupati Halmahera Barat Namot Hui Roba di Ternate, Minggu.

Selain itu, masyarakat dapat menikmati manfaat dari pengembangan objek wisata, bahkan mereka bisa menjadikannya sebagai sumber penghasilan dan mengembangkan peluang usaha untuk peningkatan kesejahteraan.

Bupati Namto Hui Roba mengatakan, pola pengembangan pariwisata berbasis masyarakat direalisasikan antara lain dalam bentuk pengembangan desa wisata, yang saat ini jumlahnya di Halmahera Barat mencapai belasan desa serta pemanfaatan rumah warga menjadi "home stay" untuk wisatawan.

"Selain pelibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata, seperti pada penyelenggaraan Festival Teluk Jailolo setiap tahunnya, yang telah masuk dalam kegiatan pariwisata nasional Kementerian Pariwisata.katanya.

Pola pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, kata bupati, telah pula melahirkan kesadaran dari masyarakat untuk memelihara setiap potensi objek wisata di wilayahnya, seperti ditunjukan masyarakat di wilayah Bobaneigo yang dalam beberapa tahun terakhir ini giat menjaga dan merehabilitasi kawasan hutan bakau di daerah itu, yang selama ini banyak dikunjugi wisatawan.

Ia menambahkan, Pemkab Halmahera Barat tetap mengharapkan keterlibatan investor dalam pengembangan pariwisata di daerah itu, namun dalam mengelola pariwisata harus tetap melibatkan masyarakat setempat.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015