Ambon (Antara Maluku) - Puluhan siswa lulusan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Waiheru Ambon tahun 2015 mengikuti seleksi untuk bekerja di Jepang sebagai tenaga kontrak selama tiga tahun di Negeri Sakura itu.

"Ada 24 siswa kami yang baru lulus tahun ini telah mengikuti seleksi awal yang dilakukan oleh pihak PT. Budi Agung Binagara," kata Kepala SUPM setempat, Achmad Jais Ely, di Ambon, Senin.

Mereka umumnya berasal dari Jurusan Nautica Perikanan Laut (NPL) serta Tekhnika Perikanan Laut (TPL) yang menjalani proses seleksi awal di Ambon.

Selanjutnya, 24 siswa ini akan mengikuti kursus Bahasa Jepang selama satu bulan di Jakarta lalu kembali diseleksi ulang oleh pihak perusahaan asal Jepang.

"Jadi, kalau mereka dinyatakan lolos seleksi akhir maka para siswa ini akan menandatangani kontrak untuk bekerja selama tiga tahun di negeri itu," jelas Achmad Jais.

Menurut dia, ada empat indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan SUPM selama ini diantaranya masalah disiplin siswa, peranan para guru, komunikasi yang baik dari orang tua murid, serta keberhasilan para almuni.

"Bila para almuni yang bekerja di luar negeri menunjukkan kinerja yang baik, disiplin serta berdedikasi tinggi tentunya akan menjadi motivasi bagi perusahaan asing terus mencari dan menyeleksi para siswa di SUPM Ambon," tandas Achmad Jais.

Tetapi bagi mereka yang selama di bangku pendidikan menunjukkan karakter kurang disiplin dan suka bolos hingga diberi surat panggilan berulang kali akan dikenakan sanksi tegas.

"Siswa yang diberikan sanski tegas berupa pemecatan itu setelah mendapat surat panggilan khusus tetapi juga tidak dihiraukan orang tua," katanya.

Namun bagi mereka yang berkelakuan baik dan mendapat rangking tiap semester akan mendapat bonus berupa tidak membayar uang komite selama beberapa bulan.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015