Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto berharap pelaksanaan simulasi pangan "Admin Game Swasembada Pangan" atau disingkat "Admin Game" dapat menghasilkan solusi strategis menghadapi potensi krisis pangan nasional.
“Harapannya supaya kita bisa selesaikan (swasembada pangan) bersama, itu harapan kita. Banyak permasalahan yang dengan Admin Game ini bisa kita identifikasi dan atasi,” kata Donny usai membuka kegiatan acara di Kawasan Ancol, Jakarta, Selasa.
"Admin Game" sendiri adalah simulasi kebijakan strategis untuk menguji kesiapsiagaan lintas institusi menghadapi krisis pangan maupun surplus produksi beras. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengintegrasikan mitigasi krisis pangan ke dalam program pembangunan nasional.
Donny menegaskan, swasembada pangan, khususnya beras, merupakan program prioritas nasional sesuai arahan Presiden RI. Namun, ia mengingatkan bahwa upaya tersebut tidak mudah karena Indonesia kerap dihadapkan pada cuaca ekstrem, kerentanan rantai pasok, hingga dinamika geopolitik yang dapat memicu krisis beras.
Menurut dia, Dewan Pertahanan Nasional (DPN) hadir untuk menjalankan fungsi strategis dalam memberikan rekomendasi kebijakan kepada Presiden selaku Ketua DPN. Melalui "Admin Game", seluruh pihak diharapkan dapat mengidentifikasi celah regulasi dan kelemahan koordinasi yang berpotensi menjadi hambatan.
“Simulasi ini menjadi wahana untuk menguji sinergi lintas kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat. Hasilnya diharapkan dapat dirumuskan solusi kebijakan strategis yang terintegrasi,” ujarnya.
Donny juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif peserta dalam mengikuti simulasi. Melalui partisipasi aktif dan inovasi dari berbagai pihak, permasalahan yang mungkin muncul di lapangan dapat diantisipasi sejak dini. Dia menyebut respon yang diberikan para peserta "Admin Game" akan dicatat sebagai masukan berharga.
"Dari (masukan) itu kita bisa menilai potensi dampak terhadap stakeholders lain, sehingga permasalahan (swasembada pangan) bisa segera diantisipasi,” tambah Donny.
Deputi Bidang Geoekonomi Dewan Pertahanan Nasional Yayat Ruyat menambahkan, kegiatan tersebut mengacu pada landasan hukum seperti UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang Sistem Pangan Nasional, Perpres Nomor 202 Tahun 2024 tentang Dewan Pertahanan Nasional, serta Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029.
Ia menjelaskan sebanyak 140 peserta akan mengikuti kegiatan, terdiri atas 20 undangan dan 80 pelaku simulasi dari unsur kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, serta asosiasi masyarakat. Sisanya merupakan tim penyelenggara dan pendukung acara.
Dari unsur kementerian dan lembaga, hadir perwakilan dari beberapa kementerian, Bappenas, Badan Pangan Nasional, BPS, BMKG, dan BRIN. BUMN maupun swasta juga turut hadir, serta keterlibatan asosiasi masyarakat dari kehadiran Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Perpadi, KTNA, HKTI, Aprindo, hingga Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia.
Kehadiran berbagai pihak tersebut menunjukkan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam mewujudkan swasembada beras.
Simulasi dalam "Admin Game" dilakukan dengan menyusun berbagai skenario, mulai dari ancaman gagal panen akibat cuaca ekstrem, lonjakan permintaan, masalah distribusi, hingga potensi surplus produksi. Setiap peserta dari kementerian, lembaga, dan dunia usaha diminta merespons sesuai kewenangan mereka, lalu dianalisis dampaknya terhadap pihak lain.
Melalui mekanisme itu, kelemahan regulasi dan hambatan koordinasi dapat teridentifikasi secara nyata. Hasil simulasi kemudian dibahas untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan strategis, termasuk regulasi yang perlu disesuaikan, pembagian tugas antar lembaga, serta opsi tindakan cepat jika krisis pangan benar-benar terjadi.
Yayat menjelaskan, tahap perencanaan kegiatan sudah dilakukan sejak akhir Agustus melalui serangkaian audiensi lintas lembaga, diikuti tahap persiapan awal dan pelaksanaan hingga laporan akhir kegiatan dijadwalkan selesai akhir September.
Ia berharap, simulasi ini dapat menghasilkan rekomendasi yang aplikatif sehingga mampu memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mencegah timbulnya gejolak sosial akibat krisis maupun surplus pangan.
“Kegiatan ini momentum meningkatkan keterpaduan aksi antar institusi, sehingga mitigasi krisis pangan dapat dimasukkan dalam program dan perencanaan nasional,” kata Yayat.
Acara "Admin Game Swasembada Pangan" berlangsung dua hari dari 22-23 September 2025 di Jakarta, dengan tema “Swasembada Beras untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan”.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenhan: Simulasi pangan admin game hasilkan solusi swasembada pangan
Editor : Moh Ponting
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025