Ambon (Antara Maluku) - Masyarakat Kota Ambon yang mendatangi lokasi pasar murah yang digelar Pemerintah Daerah Provinsi Maluku mulai mengeluh akibat telur ayam ras yang dijual tidak mencukupi.

Pantauan Antara di halaman parkir kantor Dinas Perindustrain dan Perdagangan Maluku tempat pasar murah itu digelar, Jumat, banyak ibu-ibu yang mengeluh akibat tidak dapat membeli telur ayam ras.

"Saya sudah dua hari tidak dapat membeli telur ayam disebabkan karena tidak mendapat kupon khusus untuk membeli telur," kata Rosni warga Desa Baru merah yang terlihat kesal.

Ia mengaku sudah tahu penjualan telur menggunakan kupon, hanya saja untuk mendapatkan kupon juga sulit sementara petugas hanya melayani warga yang menunjukkan kupon pembelian.

Ida, warga Waihaong mengatakan, pembagian kupon juga tidak adil sebab ada warga yang mendapat dua helai padahal aturannya hanya satu kupon saja tiap orang.

"Jadi kalau sistemnya terus demikian maka besok juga pasti tidak dapat kupon, terpaksa beli kebutuhan lain yang memang tidak menggunakan kupon," katanya.

Dede, anggota panitia pasar murah yang juga pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, mengaku dirinya juga kewalahan menghadapi masyarakat yang datang berbelanja.

"Ada-ada saja berbagai cara yang dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan kupon guna membeli telur ayam," ujarnya.

Dia menjelaskan, telur yang disediakan Panitia sebanyak 125 ikat/hari (180 butir/ikat), dan dengan demikian kupon yang disediakan 670 lembar.

"Jadi kalau ada warga yang sudah dapat satu kupon hanya wajib membeli satu rak (30 butir), sedangkan kalau ada warga yang membeli sampai dua rak berarti dia memanfaatkan orang lain untuk membantunya," ujarnya.

Dia menambahkan, pasar murah yang dilaksanakan sejak Kamis pagi (2/7), telur ayam ras jadi sasaran pembeli mengingat harga telur ayam di pasar tradisional sekarang ini Rp1.600/butir, sedangkan di pasar murah Rp1.000/butir.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015