Ambon (Antara Maluku) - Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina mengimbau Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak memanfaatkan pasar murah untuk berbelanja kebutuhan pokok.

"PNS dan masyarakat yang mampu diimbau untuk tidak berbelanja kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri di pasar murah," katanya saat membuka pasar murah Ramadhan 1436 hijriah di Ambon, Senin.

Menurut dia, pasar murah digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dilaksanakan setiap tahun untuk membantu masyarakat ekonomi rendah untuk membeli kebutuhan pokok saat Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Pasar murah diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan guna membeli kebutuhan pokok dengan harga di bawah standar distributor, karena itu PNS diminta untuk tidak mengambil bagian," katanya.

Sam mengatakan, pasar murah tahun 2015 difokuskan di dua lokasi di Ambon yakni kelurahan Silale Kecamatan Nusaniwe dan desa Batu Merah kecamatan Sirimau.

"Kegiatan ini dilakukan berpindah- pindah agar seluruh masyarakat terutama ekonomi rendah dapat menikmati, sekaligus mendekatkan masyarakat dengan pasar karena tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi," ujarnya.

Diakuinya, pertumbuhan ekonomi masyarakat semakin meningkat berdampak pada masyarakat ekonomi terbatas.

"Kemajuan ekonomi tersebut berdampak pada masyarakat ekonomi terbatas untuk bersaing dengan kondisi tersebut. Pemerintah memiliki peranan untuk melihat kondisi masyarakat," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan, Lina Silooy menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan tujuh distributor, dua swalayan Hypermart dan Food Mart serta Perum Bulog Maluku.

"Seluruh distributor telah menyatakan kesediaannya berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dan menjual aneka kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, telur, terigu, minyak goreng dan kebutuhan lainnya dengan harga yang terjangkau," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan subsidi Rp100 juta untuk kegiatan pasar murah, sehingga barang yang dijual harus di bawah harga distributor.

Lina mencontohkan telur dijual Rp1.000 per butir sedangkan harga didistributor saat ini Rp1.500, selain itu gula juga akan dijual Rp10.000/Kg.

"Kami juga menjual beras Bulog seharga Rp110 ribu per karung isi 15 kg. Prinsipnya kami memberikan subsidi sehingga harga yang dijual di bawah distributor," tandasnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015