Ambon (Antara Maluku) - Mantan juara dunia tinju asal Maluku Ellyas Pical dan mantan atlet sekaligus pelatih atletik Erna Toisutta dipercaya membawa dan menyalakan api obor Pekan Olahraga Kota (Porkot) Ambon II tahun 2015.
Kedua mantan atlet asal Maluku tersebut membawa obor Porkot mengelilingi lapangan Merdeka Ambon dan dilanjutkan dengan menyalakan obor induk tanda dimulainya Porkot Ambon tahun 2015.
Api Porkot diambil saniri dan tua adat negeri Soya dari gunung Sirimau yang merupakan gunung tertinggi di kota Ambon.
Selanjutntya api dan air dari tempayan negeri Soya diserahkan saniri kepada raja Negeri Soya Rido Rehatta dan dilanjutkan kepada Ketua panitia Porkot Roy Mongie dan dilanjutkan penyerahan kepada mantan atlet Ambon yang akan membawa lari secara estafet ke pusat kota.
Api Porkot dibawa secara estafet dari negeri Soya menuju pusat kota Ambon oleh delapan mantan atlet dengan jarak tempuh 9,2 KM.
Setelah tiba di Pattimura Park api yang dibawa oleh para mantan atlet disimpan di dalam lentera untuk kembali dibawa berkeliling kota Ambon sebelum dimulainya Porkot 2015.
Api tersebut satu jam jelang pembukaan acara diarak kembali mengelilingi pusat kota oleh mantan atlet dari berbagai cabang olahraga, dan dilanjutkan penyerahan kepada Ellyas Pical dan Erna Toisutta di depan Gong Perdamaian Dunia.
Ellyas Pical menyatakan, api merupakan lambang semangat para atlet kota Ambon menciptakan prestasi.
"Api yang kami bawa lambang semangat prestasi yang akan dicapai para atlet muda untuk mengembalikan kejayaan Ambon dan Maluku di tingkat nasional dan internasional," katanya.
Atlet Maluku, sudah saatnya menunjukan jati diri kepada bangsa dan negara dan kepada dunia internasional. bahwa Maluku sejak dahulu telah dikenal sebagai gudang atlet dan prestasi.
"Sebagai mantan atlit yang punya pengalaman, saya mau menggugah hati atlit muda kita untuk saatnya menunjukan jati diri. Kalau dulu di zaman saya, tanpa sarana dan prasarana yang memadai, saya mampu berbicara di level dunia, maka generasi muda Maluku masa kini harus lebih berpestasi lagi," tandas Ellyas Pical.
Sedangkan Erna juga berpesan kepada para atlet muda, giatlah berlatih karena tanpa latihan yang maksimal tidak bisa meraih prestai gemilang.
"Ajang ini harus dimanfaatkan dengan baik, jangan hanya meraih medali tetapi tidak ditunjang prestasi yang berkelanjutan. Yang terpenting terus berlatih dan mengharumkan nama daerah dan negara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Kedua mantan atlet asal Maluku tersebut membawa obor Porkot mengelilingi lapangan Merdeka Ambon dan dilanjutkan dengan menyalakan obor induk tanda dimulainya Porkot Ambon tahun 2015.
Api Porkot diambil saniri dan tua adat negeri Soya dari gunung Sirimau yang merupakan gunung tertinggi di kota Ambon.
Selanjutntya api dan air dari tempayan negeri Soya diserahkan saniri kepada raja Negeri Soya Rido Rehatta dan dilanjutkan kepada Ketua panitia Porkot Roy Mongie dan dilanjutkan penyerahan kepada mantan atlet Ambon yang akan membawa lari secara estafet ke pusat kota.
Api Porkot dibawa secara estafet dari negeri Soya menuju pusat kota Ambon oleh delapan mantan atlet dengan jarak tempuh 9,2 KM.
Setelah tiba di Pattimura Park api yang dibawa oleh para mantan atlet disimpan di dalam lentera untuk kembali dibawa berkeliling kota Ambon sebelum dimulainya Porkot 2015.
Api tersebut satu jam jelang pembukaan acara diarak kembali mengelilingi pusat kota oleh mantan atlet dari berbagai cabang olahraga, dan dilanjutkan penyerahan kepada Ellyas Pical dan Erna Toisutta di depan Gong Perdamaian Dunia.
Ellyas Pical menyatakan, api merupakan lambang semangat para atlet kota Ambon menciptakan prestasi.
"Api yang kami bawa lambang semangat prestasi yang akan dicapai para atlet muda untuk mengembalikan kejayaan Ambon dan Maluku di tingkat nasional dan internasional," katanya.
Atlet Maluku, sudah saatnya menunjukan jati diri kepada bangsa dan negara dan kepada dunia internasional. bahwa Maluku sejak dahulu telah dikenal sebagai gudang atlet dan prestasi.
"Sebagai mantan atlit yang punya pengalaman, saya mau menggugah hati atlit muda kita untuk saatnya menunjukan jati diri. Kalau dulu di zaman saya, tanpa sarana dan prasarana yang memadai, saya mampu berbicara di level dunia, maka generasi muda Maluku masa kini harus lebih berpestasi lagi," tandas Ellyas Pical.
Sedangkan Erna juga berpesan kepada para atlet muda, giatlah berlatih karena tanpa latihan yang maksimal tidak bisa meraih prestai gemilang.
"Ajang ini harus dimanfaatkan dengan baik, jangan hanya meraih medali tetapi tidak ditunjang prestasi yang berkelanjutan. Yang terpenting terus berlatih dan mengharumkan nama daerah dan negara," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015