Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memfasilitasi lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX di desa Tawiri, Kota Ambon sebagai bagian dari upaya perampungan Jembatan Merah Putih (JMP).

Karo Pemerintahan Pemprov Maluku, Hamin Bin Thahir, di Ambon, Selasa, mengatakan, Pemprov telah berkoordinasi dengan Pemkot Ambon, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX dan pemerintah desa Tawiri untuk pembebasan lahan.

Berdasarkan pemetaan sementara, lahan yang dibutuhkan seluas 11,3 hektare.

"Bappeda Maluku melalui koordinasi dengan BPJN Wilayah IX sedang menyiapkan dokumen perencanaan untuk disampaikan kepada Gubernur Said Assagaff," ujarnya.

Karena itu, penjadwalan tim persiapan untuk kegiatan sosialisasi dan pendataan lahan masyarakat diprogramkan rampung pada akhir Agustus 2015.

Sekiranya lahan tidak bermasalah, maka dibuat berita acara untuk ditindaklanjuti dengan konsolidasi publik.

"Jadi diprogramkan pada September 2015 bila lahan telah dibayar, maka pengerjaan bisa dilaksanakan dengan prioritas dermaga agar bila rampung bisa pengalihan operasional armada dari Lantamal IX di desa Halong," kata Hamin.

Ketua Bappeda Maluku Anthonius Sihaloho mengemukakan, penyiapan lahan disikapi dengan Peraturan Presiden (Perpres) untuk pengerjaaan sarana maupun prasarana Lantamal IX yang baru.

Pembangunan sarana dan prasarana Lantamal IX yang baru di desa Tawiri, termasuk pembebasan lahan membutuhkan anggaran Rp238 miliar.

"Prinsipnya Pemprov Maluku bertekad mendorong perampungan JMP yang diprogramkan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Oktober 2015," ujar Hamin.

Pembangunan JMP berdampak mengurangi kemacetan di Kota Ambon dan salah satu objek wisata menarik bagi wisatawan di ibu kota provinsi Maluku itu.

Manfaat pembangunan jembatan ini guna menunjang pengembangan fungsi kawasan di Teluk Ambon, sesuai tata ruang Kota Ambon yang telah menetapkan Desa Poka - Rumahtiga dan Wayame sebagai kawasan pendidikan serta Durian Patah - Telaga Kodok sebagai kawasan pemukiman dan penyangga.

Selain itu, menunjang sistem jaringan jalan yang telah ada khususnya pada Jazirah Leihitu, serta mempersingkat jarak dan waktu tempuh kendaraan dari dan ke Bandara Internasional Pattimura Ambon, di Desa Laha sebagai pintu masuk-keluar utama provinsi lainnya.

Pengoperasiannya memperpendek jarak tempuh 24 km dari desa Galala ke bandara internasional Pattimura di desa Laha dengan tenggat waktu 45 menit. Jarak Ambon - Laha adalah 36 km.

Pembangunan jembatan Merah-Putih ini akan berdampak bagi pengembangan kawasan Kecamatan Teluk Ambon, meningkatkan aktivitas sosial ekonomi dan pariwisata, tetapi tetap mempertahankan dan mengembangkan mata pencaharian masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai pengayuh perahu.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015