Ambon, 20/8 (Antara Maluku) - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan akan meresmikan rumah pengungsi Batu Gajah korban retakan tanah sejak tahun 2013 di Negeri Halong Kecamatan Baguala, 7 September 2015.

"Penyerahan dan peresmian perumahan pengunsi Batu Gajah telah diagendakan akan diberikan langsung oleh pemerintah pusat yakni Menteri Sosial, sekaligus melihat langsung kondisi para pengungsi," kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Ambon, Kamis.

Menurut dia, rencana pemerintah merelokasi seluruh pengungsi Batu Gajah ke Negeri Halong dilakukan pada 5 Agustus ini tetapi ditunda karena sebagian rumah belum selesai dikerjakan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM).

Ia mengatakan, sampai saat ini proses pembangunan perumahan pengungsi yang dikerjakan BKM belum rampung sehingga peresmian ditunda hingga 7 September.

"Kami sangat berharap para pengungsi ini secepatnya bisa menempati rumah mereka yang baru, karena selama ini mereka masih menempati barak pengungsian dan sebagian lagi di rumah kerabat," ujarnya.

Pihaknya kata Richard, berharap pihak ketiga yakni BKM segera menyelesaikan proses pembangunan perumahan pengungsi, sehingga para pengungsi dapat menempati tempat tinggal yang baru. tepat pada waktunya.

"Kami sangat berharap saat penyerahan rumah pengungsi, proses pembangunan sudah diselesaikan," ujarnya,

Dia menjelaskan, seluruh sarana dan prasarana pendukung telah tersedia, tetapi yang menjadi kendala adalah proses akhir pembangunan perumahan tersebut, sehingga pihaknya tidak mungkin memindahkan semua pengungsi sekaligus ke lokasi yang baru.

Pengundian dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama untuk 91 unit rumah dikerjakana dua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), tahap dua 97 unit rumah dikerjakan tiga BKM, dan tahap akhir 47 unit rumah oleh dua BKM.

"Total rumah pengungsi Batu Gajah yang dibangun sebanyak 235 rumah, warga yang telah mendapat tempat yang ada didahulukan menempati rumah, kami berharap pengungsi tahap dua juga dapat menempati rumah, sehingga mereka sudah tau rumah mereka dan mungkin bisa dirawat sendiri," katanya. 

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015