Ternate, 25/10 (Antara Maluku) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, menilai, kabut asap tebal kiriman dari Pulau Halmahera yang menyelimuti hampir di seluruh wilayah Maluku Utara, khususnyadaerah setempat belum membahayakan pernapasan masyarakat.

"Meski kadar oksigen sudah mulai memprihatinkan, tetapi belum dikategorikan membahayakan kesehatan masyarakat," kata Kadinkes Kota Ternate, Nurbaiti Radjabesy, di Ternate, Sabtu.

Dia mengatakan, Dinkes memang belum memiliki alat ukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) kualitas udara, namun pihaknya telah bekerja sama dengan BPKL Manado atau badan yang berkompeten meneliti kadar oksigen untuk melakukan penelitian di Ternate.

"Sekarang kita ada kerja sama dengan BPKL Manado dan sudah mengukur kadar udaranya, sampai sejauh ini belum ada gangguan terhadap pernapasan masyarakat jadi masih normal," ujar Nurbaiti.

Untuk takaran standar oksigen Dinkes hingga kini belum mengetahuinya karena belum dilengkapi dengan alat ukur kadar oksigen.

Karena itu, Nurbaiti mengajak masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mengurangi aktivitas keluar rumah.

"Kalau ada aktivitas masyarakat di luar rumah supaya menggunakan masker, karena kabut asap ini kita tidak tahu dari mana asalnya," katanya.

Guna mengantisipasi kabut asap tersebut berdampak buruk pada masyarakat, Dinkes sudah menyiapkan ratusan masker untuk masyarakat, jika kondisi kadar udara semakin memburuk.

"Dinkes ada persiapkan masker kalau kondisinya semakin parah, maka akan dibagika," tegas Nurbaiti.

Dia mengemukakan, BPKL Manado akan mengumumkan hasil pemeriksaan kadar udara di Ternate pada 26 Oktober 2015.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, mendeteksi ada 100 titik panas di wilayah Maluku Utara yang diduga menjadi penyebab adanya kabut asap.

BMKG sudah mendeteksi titik panas yang menyebabkan terjadinya kabut asap dan paling terbanyak berada di wilayah Pulau Halmahera.

100 titik panas yang terbanyak terletak di Maba Utara, Kabupaten Halmahera Timur dengan 18 titik, selanjutnya Wasilei Selatan Kabupaten Halmahera Timur 10 titik panas, Malifut, Kabupaten Halmahera Utara 8 titik panas dan sisanya berada di Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah dan Pulau Obi.

Pewarta: M. Ponting

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015