Ambon, 26/10 (Antara Maluku) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mendata sebanyak 97 temuan kasus baru penderita HIV/AIDS di Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku.

Periode Januari - Juli 2015 terdata sebanyak 97 temuan kasus baru penderita HIV/AIDS di Kota Ambon, terdiri dari 25 penderita mengidap HIV dan 72 penderita AIDS.

"Hal ini menjadi perhatian bersama seluruh pihak baik pemerintah, LSM dan masyarakat untuk menangani kasus tersebut," kata Sekretaris KPA Kota Ambon Yusda Tuharea, Senin.

Menurut dia, penyebaran HIV/AIDS di Maluku yang terbesar di Kota Ambon dan penderita tersebar di lima kecamatan.

"Laju pertumbuhan penderita HIV/AIDS di kota Ambon tersebar di lima kecamatan, jumlah ini harus diwaspadai bersama agar bisa terhindar dari virus mematikan tersebut," katanya.

Yusda mengatakan data penderita HIV/AIDS sejak tahun 1996-2014 sebanyak 1.456 orang, yang terdiri dari HIV 719 orang dan AIDS 737 orang.

Mengurangi resiko pertembahan jumlah penderita, pihaknya terus melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada penderita, agar tidak menularkan kepada orang lain. Selain itu pengawasan lokalisasi tanjung Batu Merah

"Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran virus ini dengan melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada para penderita agar mereka tidak menularkan kepada orang lain, serta mengawasi lokalisasi Batu Merah karena lokasi tersebut merupakan pusat penyebaran" ujarnya.

Ia mengakui, pihaknya terus melakukan pengobatan secara rutin di lokalisasi kepada penghuni maupun pengunjung lainnya walupun tidak tertular.

"Yang berbahaya itu bukan lokalisasinya, tetapi orang yang datang berkunjung kesana, karena mereka tidak tahu kalau orang yang mereka kencani itu menderita atau tidak. Penularan virus ini lebih kepada perilaku sex menyimpang," tandasnya.

Yusda menambahkan, saat ini lokalisasi tanjung Batu Merah sebanyak 178 WPSL beraktivitas, dan yang telah terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 20 penderita, 14 diantaranya merupakan penderita lama dan enam penderita baru di tahun 2015.

"Data tersebut merupakan pekerjaan rumah besar bagi Pemkot Ambon, sampai saat ini belum bersepakat atau melanjutkan tetapi kenyataan yang terjadi lokasi tersebut telah dijadikan transaksi seksual yang berdampak pada timbulnya penderita baru," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015