Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengupayakan penambahan mobil pemadam api untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.
"Mobil pemadam kebakaran sekarang ada tiga unit sudah didistribusikan masing-masing satu unit ke Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Seram Bagian Barat (SBB), dan Dinas Kehutanan Maluku," kata Kepala Dinas Kehutanan Maluku Haikal Baadila di Ambon, Sabtu.
Menurutnya saat ini jumlah tiga mobil pemadam api tersebut masih kurang untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu.
"Kita perlu lima unit lagi untuk diletakkan pada daerah yang rawan kebakaran hutan yaitu Buru, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Pulau Seram," ujarnya.
Daerah-daerah tersebut termasuk dalam wilayah dengan curah hujan rendah sehingga risiko kebakaran hutan dan lahan akibat cuaca panas sangat tinggi.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar hutan apalagi pada saat musim kemarau jika terjadi karhutla cepat meluas.
Ia menegaskan membuka lahan dengan cara membakar hutan merupakan tindakan ilegal meski masih dilakukan oleh segelintir masyarakat di Maluku.
"Setelah kebakaran kami ke lokasi, masyarakat tidak ada yang mengaku dan kita tidak pernah temukan siapa pelakunya," katanya.
Secara umum, katanya sudah punya Perda tentang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan jadi ketika ada terjadi kebakaran sudah ada SOP penangannya.
Berkaitan dengan hal itu pihaknya juga sudah mengupayakan untuk menegakkan sanksi apabila kedapatan pelaku pembakaran hutan dan lahan.
"Perda itu sejalan dengan kearifan lokal, kami juga bergandengan dengan penjaga adat di setiap desa adat (Kewang) untuk bisa meminimalkan kebakaran hutan, karena informasi kebakaran justru kebanyakan kami dapat dari kewang," tuturnya.
Saat ini berdasarkan data Dinas Kehutanan Maluku luas hutan di daerah itu yakni 3,9 juta hektare. Dari 3,9 juta hektare tersebut terbagi atas hutan konservasi seperti Taman Nasional Manusela, hutan lindung, serta hutan produksi.
Sementara itu sepanjang 2023 telah terjadi sebanyak delapan peristiwa kebakaran hutan di Maluku.