Ternate (ANTARA) - Balai Penerapan Standarisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) menyalurkan bantuan benih padi sebanyak 1.300 kg untuk 43 hektare lahan bagi kelompok tani di Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) untuk mendukung swasembada pangan.
Bupati Halut, Frans Manery dihubungi, Kamis menyampaikan, penyaluran benih padi untuk kelompok tani merupakan dukungan dalam pengembangan ekonomi dan kesejahteraan bagi petani setempat.
"Selain itu, bantuan ini dalam rangka meningkatkan hajat hidup orang banyak mengingat beras ini merupakan makanan pokok masyarakat sehingga memperkuat pertanian dan petani di daerah merupakan suatu keharusan hal tersebut sesuai dengan Program Presiden terpilih Prabowo Subianto," kata Frans.
Oleh karena itu, Bupati Halut mengapresiasi kegiatan penerapan pertanian disini karena menggunakan metoda pertanian berkelanjutan dan penerapan teknologi modern ditambah dengan kreatifitas yang tinggi dari para kelompok tani Soa Hukum.
Sebab, pola ini akan direplikasi di kelompok tani lainnya karena sudah terbukti efektif dan meningkatkan hasil panen sehingga Halmahera Utara bahkan Malut dapat swasembada pangan.
Sedangkan, Staf Ahli Gubernur Malut, Hairia juga mengapresiasi atas prestasi yang dicapai kelompok tani khususnya, agar dapat mendapatkan perhatian khusus dan dijadikan mentor bagi petani lain se- Maluku Utara untuk mengadopsi sistem pertanian dan diterapkan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Gubernur Malut Bidang Hukum Pemerintahan dan Politik, Hairia M.Si, Bupati Halut Ir Frans Manerry, Kasiter Kasrem 152/Baabullah, Kadistan Provinsi, Kabupaten Halut, Halsel dan Haltim.
Sementara itu, Kepala BPISP, Dr Abdul Syukur Syarif menghadiri acara panen raya dan penanaman perdana perbenihan padi varietas Inpago 13 Fortiz dan Padi umur Genjah Varietas Cakra Cakra Buana Agritan dengan budidaya padi terstandar bertempat di Kecamatan Kao Barat Halmahera Utara.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh BPSIP Maluku Utara dengan kelompok tani Rizki Tani dan Tirto Utomo serta didukung oleh Dinas Pertanian Provinsi dan Halmahera Utara yang telah menghasilkan padi 5,6 ton/hektare dimana angka tersebut jauh di atas angka rata-rata hasil pertanian di Malut.