Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi yang melanda Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
“Hari ini bantuan yang kami salurkan adalah beras, tenda, selimut, dan kebutuhan lainnya bagi masyarakat Amalatu,” ujar Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon, Rabu.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Hendrik Lewerissa di halaman kantor gubernur.
Bantuan yang disalurkan mencakup 11 ton beras, 100 selimut, 100 matras, serta ratusan karton mi instan dan paket kebutuhan keluarga (family kit).
Bantuan ini kata gubernur merupakan bentuk respons cepat Pemerintah Provinsi Maluku atas dampak bencana gempa yang dialami oleh masyarakat Amalatu seperti kekurangan pangan dana tempat tinggal.
Ia menjelaskan bahwa koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten SBB telah dilakukan sejak awal pascagempa untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan tepat sasaran.
Gubernur juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana alam lainnya seperti banjir, tanah longsor, dan perubahan cuaca ekstrem, namun tidak panik secara berlebihan.
“Kepanikan yang berlebihan bisa menimbulkan persoalan baru. Tetap tenang, ikuti arahan pemerintah, dan kami pastikan bantuan ini akan disalurkan kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” tegasnya.
Setelah dilepas dari kantor gubernur, sejumlah bantuan dikirim menuju Kantor Kecamatan Amalatu yang menjadi titik distribusi. Selanjutnya, penyaluran bantuan dilakukan oleh tim gabungan dari Pemerintah Provinsi Maluku bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten SBB.
Perwakilan masyarakat Amalatu Abidin Wakano menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian Pemerintah Provinsi Maluku.
“Semoga bantuan ini membawa manfaat bagi masyarakat Amalatu yang terdampak,” ujarnya.
Berkaitan dengan hal itu saat ini BPBD Maluku mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berisiko menimbulkan bencana longsor dan banjir.
BPBD pun terus memantau peringatan dini BMKG dan mengimbau warga tetap waspada hingga akhir Juli 2025
