Tingkat konsumsi beras di Maluku tidak sebanding dengan daya produksinya, namun tidak pernah kekurangan karena memperoleh pasokan dari Bulog, kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Maluku Suryadi Sabirin. "Konsumsi beras masyarakat Maluku hampir mencapai 120.000 ton per tahun, sedangkan produksi beras daerah ini hanya 79.000 ton per tahun," katanya kepada ANTARA di Ambon, Rabu. Ia mengungkapkan, produksi beras di Maluku hanya ada di empat kabupaten dimana masyarakat transmigran dari Pulau Jawa menetap di sana, yakni Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, dan Buru. "Padi di Maluku dihasilkan penduduk transmigran dari Pulau Jawa di Kecamatan Bula, Dataran Waipau, Desa Pasahari, Gemba dan Kairatu," katanya. Kendati produksi beras di Maluku belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi penduduknya, ketersediaan tetap aman karena suplai dari Bulog setiap tahun lebih dari 120.000 ton, selain banyak pula pasokan beras super dari distributor. Untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Maluku terhadap beras, seperti diprogramkan Kementerian Pertanian sebesar 1,5 persen per tahun, BKP Maluku menggalakkan program Pulau Mandiri Pangan dan diversifikasi pangan, yang arahnya memanfaatkan berbagai bahan pangan lokal sesuai keanekaragamannya di setiap daerah . "Seperti sagu di Pulau Buru, Seram, Ambon, Lease, dan sekitarnya. Sedangkan jenis umbi-umbian, kacang-kacangan, dan jagung di Pulau Aru sampai Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya," kata Sabirin mencontohkan. Menurut dia, setiap pulau akan disiapkan stok bahan pangan lokal untuk dijadikan makanan pokok yang tahan lama. Sedangkan yang masih mentah akan dikeringkan dan dijadikan bahan pangan lain seperti tepung (tapioka, jagung). Dalam program tersebut, yang paling penting dilakukan adalah pembangunan lumbung penyimpanan sebagai tempat untuk mengeringkan, mengepak, dan menyimpan tepung yang sudah kering. Sabirin menjelaskan, sebanyak 10 persen dari dana alokasi khusus yang disalurkan ke kabupaten oleh Departemen Pertanian akan digunakan untuk membangun lumbung pangan. Pada 2009, BKP Maluku telah membentuk beberapa gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan membangun lumbung penyimpan di Desa Tulehu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah sebagai proyek percontohan.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010