Ternate, 19/11 (Antara Maluku) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai pelaksanaan Kurikulum 2013 (K13) di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), di sekolah-sekolah di Kota Ternate cukup memuaskan.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud Ramon Mohandas PhD di Ternate, Kamis, mengatakan pihaknya meminta sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan K13 untuk memberikan masukan terkait proses belajar mengajar, buku K13, dan sistem penilaian.
"Apabila terdapat kesulitan dari beberapa proses pelaksanaan K13 itu, sehingga data yang ada digunakan perbaikan dokumen berikutnya dan kurikulum ini juga tetap akan dilaksanakan dan diperluas di sekolah-sekolah maka dari masukan guru terkait dengan kesulitan yang ada selama ini agar ke depan bisa teratasi," katanya.
Selain itu, tidak hanya mendengar masukan, tetapi pihaknya telah melihat secara langsung pelaksanaan proses pembelajaran K13 di sekolah SMP Negeri 2 Kota Ternate, sehinggga sudah melihat langsung dari kesalahan dan kekurangan yang ada untuk dijadikan sebagai sampel pada ukuran perbaikan ke depan.
Menurut dia, sesuai dengan hasil pertemuan dengan guru mata pelajaran di Kota Ternate dari hasil masukan sudah menunjukkan pelaksanaan K13 di Kota Ternate sudah sudah cukup baik, namun ini baru pertama kali sehingga tentunya perlu dikembangkan lagi.
"Harapannya, dengan pelaksanaan K13 siswa lebih berkembang lagi untuk itu tidak hanya mengharapkan penjelasan dari guru tetapi siswa sendiri yang terus bertanya serta mencari tahu sesuatu untuk mendapat kebenarannya," ujarnya.
Tidak hanya menunggu "transfer" informasi dari guru, namun siswa justru dengan usaha sendiri menjadikan pengetahuanya lebih lama dalam ingatan dan tahun ke-3 di Kota Ternate pelaksanaan K13 sudah cukup baik meskipun masih diperlukan peningkatan terus.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud Ramon Mohandas PhD di Ternate, Kamis, mengatakan pihaknya meminta sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan K13 untuk memberikan masukan terkait proses belajar mengajar, buku K13, dan sistem penilaian.
"Apabila terdapat kesulitan dari beberapa proses pelaksanaan K13 itu, sehingga data yang ada digunakan perbaikan dokumen berikutnya dan kurikulum ini juga tetap akan dilaksanakan dan diperluas di sekolah-sekolah maka dari masukan guru terkait dengan kesulitan yang ada selama ini agar ke depan bisa teratasi," katanya.
Selain itu, tidak hanya mendengar masukan, tetapi pihaknya telah melihat secara langsung pelaksanaan proses pembelajaran K13 di sekolah SMP Negeri 2 Kota Ternate, sehinggga sudah melihat langsung dari kesalahan dan kekurangan yang ada untuk dijadikan sebagai sampel pada ukuran perbaikan ke depan.
Menurut dia, sesuai dengan hasil pertemuan dengan guru mata pelajaran di Kota Ternate dari hasil masukan sudah menunjukkan pelaksanaan K13 di Kota Ternate sudah sudah cukup baik, namun ini baru pertama kali sehingga tentunya perlu dikembangkan lagi.
"Harapannya, dengan pelaksanaan K13 siswa lebih berkembang lagi untuk itu tidak hanya mengharapkan penjelasan dari guru tetapi siswa sendiri yang terus bertanya serta mencari tahu sesuatu untuk mendapat kebenarannya," ujarnya.
Tidak hanya menunggu "transfer" informasi dari guru, namun siswa justru dengan usaha sendiri menjadikan pengetahuanya lebih lama dalam ingatan dan tahun ke-3 di Kota Ternate pelaksanaan K13 sudah cukup baik meskipun masih diperlukan peningkatan terus.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015