Ambon, 24/11 (Antara Maluku) - Sejumlah pengusaha perikanan asal Kota Marseille, Perancis berkeinginan berinvestasi di sektor perikanan, terutama impor ikan segar langsung dari Maluku ke negara tersebut.

"Pengusaha Marseille sudah menyatakan keinginan mengimpor ikan dari Maluku langsung ke Perancis. Kebutuhan impornya mencapai 90 ribu ton per tahun," kata Gubernur Maluku Said Assagaff, di Ambon, Senin.

Gubernur yang baru kembali dari lawatannya bersama sejumlah pengusaha asal Maluku ke negara tersebut pada 16-20 November mengatakan, ekspor ikan ke Perancis merupakan salah satu kesepakatan kerja sama saling menguntungkan bersama pemerintah Kota Marseille.

"Kerja sama yang dilakukan lebih banyak di sektor perikanan, pariwisata serta rencana sister region antara Marseille dengan Maluku," katanya.

Kerja sama tersebut terlaksana dalam temu bisnis yang diprakarsai oleh World Trade Center of Marseille dan Chambers of Commerce (KADIN) Uni Eropa dan dihadiri sejumlah delegasi selain Maluku diantaranya Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Utara, Jawa Barat serta perwakilan BKPM untuk Uni Eropa.

Ketertarikan para calon buyer dan investor dari Marseille ini, menurut Said tidak lepas dari peran Jaksa Agung HM Prasetyo yang mengizinkan Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku, Chuck Suryosumpeno untuk ikut bersama delegasi Maluku terutama mempresentasikan proses penegakan hukum di Maluku.

"Saya atas nama masyarakat Maluku mengucapkan terima kasih kepada Jaksa Agung karena telah mengizinkan Kajati Maluku untuk mempresentasikan tentang kepastian penegakan hukum di Maluku dihadapan para calon buyer maupun investor," ujar Said.

Khusus di bidang perikanan, kata Gubernur sejumlah pengusaha perikanan asal Marseille bersama Gubernur Kota tersebut akan berkunjung ke Maluku dalam waktu dekat untuk menindak lanjuti permintaan ekspor ikan dari Maluku.

Ikan segar yang akan diimpor dari Maluku tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar Uni Eropa dengan standar grade A.

Menindaklanjuti rencana tersebut, Gubernur menegaskan akan memanggil pimpinan Perum Perikani untuk membicarakannya, sehingga dapat ditindak lanjuti saat kunjungan para pengusaha Marseille ke Maluku dalam waktu dekat.

"Sebelumnya Perum Perikani telah menyatakan kesanggupan menyiapkan 300 ton ikan setiap bulan untuk dikirim ke Eropa. jadi tinggal ditindak lanjuti dan disesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar Eropa saja," ujarnya.

Gubernur meyakini kerja sama ini tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah hingga puluhan miliaran rupiah per tahun, di samping itu Maluku akan dijadikan "feeder hub" tol laut seperti Marseille.

Marseille merupakan pintu gerbang masuk Perancis dari negara lain untuk melakukan transaksi bisnis dan lainnya. Hal ini sesuai dengan visi misi Nawacita dan Poros Maritim Presiden Joko Widodo.

Said berharap hasil positif kunjungan ke Marseille dapat berdampak menjadikan Maluku sebagai salah satu daya tarik pengusaha asing untuk investasi dan berbisnis.

"Jika investasi dari luar mengalir deras maka yang diuntungkan tidak hanya pemerintah semata. Manfaat positifnya meningkatkan perkembangan ekonomi bagi rakyat Maluku serta Indonesia," ucapnya.

Gubernur juga menyatakan sempat membicarakan berbagai potensi yang ada di Maluku, terutama di bidang pariwisata dengan Duta Besar Austria untuk Indonesia Andreas Karabaczek dan menyatakan tertarik untuk membuka peluang investasi.

"Dubes Austria menyatakan ketertarikan dan akan mengundang delegasi Maluku untuk berkunjung ke negara tersebut pada Maret 2016 mendatang guna memaparkan berbagai potensi dan peluang investasi yang ada di Maluku kepada para pengusaha di Austria," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015