Ambon, 22/1 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengapresiasi rencana pengoperasian kapal pembangkit listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Zeynep Sultan dari Turki di pulau Ambon.

"Saya mengapresiasi pengoperasian kapal pembangkit listrik yang dijadwalkan tiba di Ambon pada akhir Maret atau awal April 2016," katanya, dikonfirmasi, Jumat.

Dia mengakui pihaknya sudah dilaporkan General manager PT.PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Indriadi Setiawan, bahwa kapal tersebut berkapasitas 60 Mega Watt (MW).

"Jadi kapal tersebut setelah tiba diprogramkan berlabuh di perairan desa Waai, kecamatan Salahutu, pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah," ujar gubernur.

Waai merupakan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2x15 MW yang dibangun sejak 2010 dan hingga sekarang belum rampung dari jadwal sebelumnya pada 2012.

Sayangnya pekerjaan belum rampung ternyata kontraktor telah melarikan diri pada 2013.

Karena itu, Gubernur memandang strategis pengoperasian kapal pembangkit listrik dioperasikan di Ambon karena kapasitasnya melampaui beban puncak pemanfaatan energi listrik yang mencapai lebih dari 40 MW.

"Khan melampaui beban puncak pemanfaatan listrik di Ambon sehingga tidak terjadi lagi pemadaman yang sering diresahkan pelanggan," tandasnya.

Dia mengutip penjelasan General manager PT.PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Indriadi Setiawan bahwa kapal tersebut beroperasi di Ambon hingga PLTU Waai beroperasi.

Begitu pun, pengembangan listrik tenaga panas bumi di desa Suli dan Tulehu, kecamatan salahutu, pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah diprogramkan berkapasitas 20 MW.

"Maluku dengan wilayah karakteristik kepulauan membutuhkan energi listrik terbarukan guna mendorong minat investor mengelola potensi sumber daya alam (SDA) bernilai ekonomis daerah ini ," kata Gubernur.

Di Maluku hingga saat ini masih 420 desa belum terjangkau pelayanan PT.PLN (Persero).

Marine Vessel Power Plant ini merupakan kapal yang dibuat oleh perusahaan asal Turki, Karpowership pada 2014.

Kapal bernama "Kardeniz Powership Zeynep Sultan" ini disewa oleh PLN selama lima tahun dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangkit di wilayah kepulauan Indonesia.

Titik koneksi awal kapal pembangkit listrik ini adalah di Amurang, Sulawesi Utara. Selanjutnya, PLN juga mendatangkan power plant serupa untuk ditempatkan di Sumatra Utara dengan kapasitas 240 MW serta Kupang (NTT), Ambon(Maluku) dan Lombok(NTB) masing - maisng berkapasitas 60 MW.

Adapun lima karakteristik Marine Vessel Power Plant ini, yakni menggunakan bahan bakar minyak pada operasi perdana, capacity factor mencapai 80%, titik interkoneksi di sisi tegangan tinggi sebesar 70 kV/150 kV, mesin bisa dioperasikan menggunakan BBM/gas, dan SFC digaransi sebesar 0,211 liter/kWh dan SGC digaransi 0,008 MMBtU/kWh.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016