Ambon, 4/2 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff membuka kejuaraan terbuka karate Garuda Yaksa 2016, yang digagas DPD Partai GERINDRA setempat, di Ambon, Kamis.
"Karate salah satu cabang olahraga yang mengandung unsur seni dan ilmu membela diri bertujuan memupuk kepribadian yang luhur bagi setiap warga negara Indonesia," katanya.
Gubernur mengatakan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) sebagai wadah resmi olahraga nasional, dan menjadi wahana untuk memupuk dan mempererat solidaritas, menjunjung tinggi harkat dan martabat umat manusia, serta sebagai upaya mengembangkan dunia Olahraga secara berkesinambungan.
"Olahraga karate sebagai cabang olahraga beladiri banyak digemari dan berkembang di Tanah Air, baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas terlihat kemampuan teknik karate Indonesia selalu dinamis progresif, berubah dari waktu ke waktu kearah yang lebih baik," ujarnya.
FORKI, katanya, merupakan salah satu cabang olahraga prestasi di Indonesia karena mengalami perkembangan yang pesat. Parameter kemajuan olahraga tersebut dapat dilihat dari hasil kejuaraan yang diikuti para karateka Indonesia di tingkat regional dan Internasional.
Peningkatan prestasi, menurut Gubernur, tidak terlepas dari latihan dan pembinaan yang terprogram dengan pendekatan metode kepelatihan secara ilmiah.
Kejuaraan karate terbuka Garuda Yaksa, lanjutnya, menjadi event pertemuan nasional yang memberikan kontribusi positif bagi upaya pembinaan atlit-atlit berprestasi di tingkat nasional.
Karena itu, moment yang baik ini hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meraih prestasi terbaik, sekaligus menambah pengalaman dalam bertanding bagi para atlet di Maluku.
"Saya yakin prestasi seorang atlet tidak hanya tercipta melalui latihan dan pembinaan yang teratur, tetapi juga membutuhkan kompetisi yang terarah dan terencana untuk mengasah mental atlit,"tandasnya.
Karena itu, peningkatan frekuensi keikutsertaan dalam kompetisi baik di level amatir maupun profesional, mutlak dilakukan. Ini dimaksudkan agar seorang atlet lebih siap dan matang dalam menghadapi sebuah pertandingan atau perlombaan.
Ia mengharapkan, para atlet yang ikut bertanding harus menjaga nama baik masing-masing daerah dengan selalu bersikap dan berprilaku santun selama berkompetisi.
"Pupuklah rasa kebersamaan dengan peserta karate dari provinsi-provinsi dan kabupaten/kota lain sebagai sesama anak bangsa," tegas Gubernur.
Selanjutnya, dalam setiap pertandingan, para atlet harus selalu menjunjung tinggi sportifitas, penuh percaya diri, tidak emosional, serta menghargai kemampuan sesama karateka.
"Bertandinglah dengan semangat juang yang tinggi dan raihlah prestasi terbaik," kata Gubernur
Kejuaraan terbuka karate Garuda Yaksa 2016, diikuti 16 kontingen dan peserta sebanyak 200 orang, yang berasal dari lima Provinsi maupun 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Karate salah satu cabang olahraga yang mengandung unsur seni dan ilmu membela diri bertujuan memupuk kepribadian yang luhur bagi setiap warga negara Indonesia," katanya.
Gubernur mengatakan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) sebagai wadah resmi olahraga nasional, dan menjadi wahana untuk memupuk dan mempererat solidaritas, menjunjung tinggi harkat dan martabat umat manusia, serta sebagai upaya mengembangkan dunia Olahraga secara berkesinambungan.
"Olahraga karate sebagai cabang olahraga beladiri banyak digemari dan berkembang di Tanah Air, baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas terlihat kemampuan teknik karate Indonesia selalu dinamis progresif, berubah dari waktu ke waktu kearah yang lebih baik," ujarnya.
FORKI, katanya, merupakan salah satu cabang olahraga prestasi di Indonesia karena mengalami perkembangan yang pesat. Parameter kemajuan olahraga tersebut dapat dilihat dari hasil kejuaraan yang diikuti para karateka Indonesia di tingkat regional dan Internasional.
Peningkatan prestasi, menurut Gubernur, tidak terlepas dari latihan dan pembinaan yang terprogram dengan pendekatan metode kepelatihan secara ilmiah.
Kejuaraan karate terbuka Garuda Yaksa, lanjutnya, menjadi event pertemuan nasional yang memberikan kontribusi positif bagi upaya pembinaan atlit-atlit berprestasi di tingkat nasional.
Karena itu, moment yang baik ini hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meraih prestasi terbaik, sekaligus menambah pengalaman dalam bertanding bagi para atlet di Maluku.
"Saya yakin prestasi seorang atlet tidak hanya tercipta melalui latihan dan pembinaan yang teratur, tetapi juga membutuhkan kompetisi yang terarah dan terencana untuk mengasah mental atlit,"tandasnya.
Karena itu, peningkatan frekuensi keikutsertaan dalam kompetisi baik di level amatir maupun profesional, mutlak dilakukan. Ini dimaksudkan agar seorang atlet lebih siap dan matang dalam menghadapi sebuah pertandingan atau perlombaan.
Ia mengharapkan, para atlet yang ikut bertanding harus menjaga nama baik masing-masing daerah dengan selalu bersikap dan berprilaku santun selama berkompetisi.
"Pupuklah rasa kebersamaan dengan peserta karate dari provinsi-provinsi dan kabupaten/kota lain sebagai sesama anak bangsa," tegas Gubernur.
Selanjutnya, dalam setiap pertandingan, para atlet harus selalu menjunjung tinggi sportifitas, penuh percaya diri, tidak emosional, serta menghargai kemampuan sesama karateka.
"Bertandinglah dengan semangat juang yang tinggi dan raihlah prestasi terbaik," kata Gubernur
Kejuaraan terbuka karate Garuda Yaksa 2016, diikuti 16 kontingen dan peserta sebanyak 200 orang, yang berasal dari lima Provinsi maupun 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016