Sonipat, India, 22/12 (Antara/AFP) - Korban tewas akibat kerusuhan kasta di India utara meningkat menjadi 19 orang, kata pejabat pemerintahan kepada AFP, Senin.

Menurut pejabat tersebut, kerusuhan itu mereda pada Minggu malam.

Pihak berwenang menyebutkan beberapa distrik mencabut jam malam, yang diberlakukan setelah pecah kerusuhan kasta di negara Bagian Haryana pada Jumat oleh beberapa anggota kasta perdesaan Jat.

"Sebanyak 19 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka," kata Kepala Sekretaris Haryana PK Das.

"Ada beberapa bentrokan di beberapa wilayah Distrik Bhiwani semalam. Di sana, jam malam masih berlaku, namun di beberapa distrik, jam malam sudah mulai dicabut," katanya.

Das juga mengatakan bahwa saluran pemasok air ke New Delhi telah diperbaiki setelah diputus oleh para pengunjuk rasa. Pemutusan saluran air itu beberapa sekolah di Ibu Kota India itu tutup.

Pemerintah India pada Minggu menyetujui permintaan masyarakat Jat yang menginginkan kuota pekerjaan dari pemerintah yang sangat dibutuhkan dan di beberapa tempat di universitas.

Beberapa anggota masyarakat Jat menyatakan bahwa mereka masih susah mendapatkan pekerjaan, meskipun pertumbuhan ekonomi di India terus membaik.

Pemerintah India membatalkan beberapa posisi pekerjaan dan kedudukan di universitas untuk Dalits, yang dikenal sebagai kelompok masyarakat paria, dan untuk kelompok lain yang dikenal sebagai "kasta terbelakang" di bawah kebijakan yang dimaksudkan untuk memperbaiki beberapa kurun diskriminasi.

"Sebagian besar jalan yang berjaringan dengan perbaikan di negara ini dan kami berharap bisa mengendalikan keadaan pada penghujung hari ini," kata Das.

Pengunjuk tasa sempat menutup jalan-jalan utama dan stasiun kereta api termasuk melakukan sabotase terhadap pabrik pengolahan air di New Delhi.

Bahkan, Maruti Suzuki India Ltd, pembuat mobil terbesar di India menghentikan operasi di pabrik di negara bagian setelah protes terganggu pasokan beberapa komponen.

Pada Agustus tahun lalu, kerusuhan oleh pendukung Hardik Patel di Gujarat, telah mengakibatkan layanan data internet seluler di beberapa negara bagian India dimatikan.

Tak hanya itu, IBTimes juga mengatakan bahwa layanan pesan instan berbasis aplikasi, WhatsApp, ikut dimatikan.

Pewarta: M.I Ilmie (*)

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016