Ambon, 23/4 (Antara Maluku) - Provinsi Maluku dipercayakan menjadi tuan rumah Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) yang penyelenggaraannya dijadwalkan pada 24-28 Mei 2016.

"Sedikitnya 3.000 peserta dari 34 provinsi akan ikut dalam PPMN yang dipusatkan di Pantai Liang, Pulau Ambon, kabupaten Maluku Tengah," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian (Kakanwil) Agama Maluku, Fesal Musaad, di Ambon, Sabtu.

Dia mengatakan, hingga saat ini tercatat sudah 3.000 peserta yang berasal Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan perwakilan Kakanwil Agama seluruh Indonesia mendaftarkan untuk mengikuti kegiatan perkemahan nasional tersebut.

"Khusus Maluku, menyertakan 700 peserta dari berbagai sekolah MTs dan perwakilan Kanwil Agama yang ada di provinsi ini," ujarnya.

Dia mengakui, saat ini sedang melakukan komunikasi dengan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin agar dapat membuka PPMN tahun 2016 tersebut.

Selain itu, berkoordinasi dengan Pemprov Maluku dan Pemkab Maluku Tengah untuk penataan dan penyiapan lokasi kegiatan yang dipusatkan di lokasi wisata pantai Liang.

Bahkan warga dua Negeri bertetangga yakni Liang dan Waai juga menyatakan kesiapan dan antusiasme mereka untuk menyukseskan kegiatan nasional bernuansa keagamaan tersebut.

Fesal menambahkan, saat ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku sedang mempersiapkan sejumlah sarana di lokasi wisata pantai Liang, diantaranya memasang 150 tenda, perbaikan baileo (rumah adat Maluku) serta sarana air bersih dan MCK.

Sedangkan Pemkab Maluku Tengah melalui Bupatinya Abua Tuasikal telah menginstruksikan Dinas PU untuk memperbaiki ruas jalan menuju lokasi wisata yang rusak tersebut, termasuk menyiapkan sarana angkutan yang dibutuhkan

Dia mengemukakan, pelaksanaan PPMN 2016 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana dipusatkan di lokasi wisata pantai guna mempromosikan keindahan objek wisata yang ada di Maluku.

"Kami juga ingin menunjukkan kepada para peserta dari daerah lain tentang tingginya kerukunan dan persaudaraan antarumat beragama di Maluku, yang merupakan warisan leluhur dan diwujudkan dalam tradisi budaya "Pela" (hubungan persaudaraan antarwarga dua desa atau lebih yang berlainan agama) dan Gandong (sekandung)," kata Fesal.

Dia berharap, even perkemahan nasional tersebut semakin memperkuat jati diri Maluku sebagai laboratorium kerukunan antarumat beragama di Tanah Air bahkan dunia.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016