Ambon, 2/5 (Antara Maluku) - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada April 2016 tercatat sebesar 103,96 atau naik 0,06 persen, dibandingkan Maret 2016 yang hanya 103,90.

"Peningkatan NTP ini disebabkan oleh naiknya indeks harga diterima petani (IT) sebesar 0,26 persen, lebih rendah dari penurunan indeks harga yang dibayar petani (IB) yang hanya mencapai 0,32 persen," kata Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Jessica Pupella, di Ambon, Senin.

Dia mengatakan, pencapaian NTP tertinggi pada April 2016 masih terjadi di sub sektor tanaman hortikultura yakni sebesar 114,48.

Sedangkan, NTP terendah di sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 97,19.

"Peningkatan NTP pada April 2016 disumbangkan oleh naiknya NTP pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,20 persen, sedangkan sub sektor lainnya mengalami penurunan NTP pada April 2016," ujarnya.

Dia mengemukakan, NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan pada April 2016 sebesar 103,65, atau naik sebesar 0,07 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat 103,58.

Pada April 2016 terjadi inflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,22 persen yang disebabkan oleh menurunnya beberapa kelompok pengeluaran, yaitu yang tertinggi pada transportasi dan komunikasi sebesar 1,64 persen, diikuti oleh bahan makanan 0,26 persen dan perumahan 0,25 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan yaitu makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,37 persen, sandang 0,17 persen, pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen.

Jessica mengatakan, nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada April 2016 tercatat sebesar 120,66 atau naik sebesar 0,49 persen dibanding Maret 2016 yang hanya 120,07.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016