Ambon, 16/5 (Antara Maluku) - Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayor Jenderal TNI Doni Monardo menegaskan, TNI dengan segenap kekuatan bersama rakyat siap melindungi Tanah Air dari musuh yang masuk ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Siapapun musuh yang akan masuk ke negara ini, TNI bersama-sama dengan rakyat bahu-membahu dan saling bantu membantu untuk mengusir dan melindungi setiap jengkal tanah air yang kita cintai," katanya, pada Acara Syukuran HUT ke-17 Kodam XVI/Pattimura, di Ambon, Minggu (15/5) malam.
Menurut Pangdam Doni, pertahanan nasional kuat dan kokoh kalau rakyat hidup aman, damai dan sejahtera.
"Kalau rakyat hidup tidak aman, tidak berdamai dan hidup dalam kemiskinan, mereka mudah diadu domba dan terpecah belah, sehingga musuh memanfaatkan untuk kepentingan mereka," katanya.
Kehidupan dalam susana damai saat ini, kata Pangdam, tentu tidak terlepas dari bantuan seluruh tokoh agama yang menyampaikan pesan moral dan perdamaian kepada seluruh umat beragama di Maluku dan Maluku Utara.
"Saya memberikan apresiasi kepada seluruh tokoh-tokoh agama di daerah ini, karena tanpa mereka kita akan sulit untuk melakukan hal yang terbaik. Dengan kerja keras semua pemimpin umat beragama yang ada di Maluku dan Maluku Utara, maka suasana damai bisa dinikmati bersama dengan baik," ujarnya.
Ia juga menyatakan peristiwa masa lalu yang sempat mencabik-cabik perdamaian hendaknya segera dihilangkan dan dilupakan.
"Mari kita bangkit membangun masa depan bangsa kita agar menjadi lebih baik," katanya.
Dia mengakui, Maluku terkenal dengan kekayaaan alamnya, baik di daratan maupun di lautan. Ada begitu banyak potensi kekayaan alam yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Banyak tanaman legendaris yang ratusan tahun lalu dicari-cari oleh pedagang-pedagang dari Eropa, Timur Tengah, dan China, semua itu ada di derah ini, karena hampir semua jenis tanaman tropis ada di tanah Maluku yang subur, telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sangat luar biasa," katanya lagi.
Karena itu, rakyat di daerah ini perlu didorong agar bisa memanfaatkan kesuburan tanah yang ada dengan mengolah perkebunan, pertanian, kehutanan, dan sebagainya.
Di Maluku, tambahnya, juga terkandung mineral yang memiliki nilai ekonomi yang luar biasa, seperti gas alam, air raksa, dan lainnya.
"Di bagian selatan wilayah Maluku ada puluhan cekungan yang bisa menghasilkan gas, seperti salah satu yang telah dikenal adalah Blok Gas Abadi Masela. Kemudian ada puluhan lagi cekungan dengan kemampua bangsa kita, bisa dikelola untuk kesejahteraan rakyat kita," ujar Pangdam Doni.
Selanjutnya, di lautan begitu banyak jenis ikan bisa memberikan pendapatan yang besar bagi rakyat dan negara. Disamping ikan ada udang, kepiting, lobster, kerang mutiara, rumput laut, teripang dan semuanya ada di lautan Maluku.
"Wilayah Maluku ini, tidak ubahnya seperti surga di dunia," katanya.
Karena itu, segenap keluarga besar Kodam XVI/Pattimura perlu ikut serta membantu pemerintah Provinsi Maluku maupun pemerintah kabupaten/kota untuk mendorong rakyat bisa memanfaatkan secara semakisimal kekayaan alam yang ada.
"Kalau rakyat kita sejahtera, otomatis tentara akan semakin menjadi kuat. Karena itu, kita saling bahu membahu menciptakan suasana yang lebih harmonis, menciptakan iklim yang sangat baik dengan segenap komponen masyarakat yang ada terutama teman-teman kita di kepolisian," tandasnya.
Pangdam Doni menuturkan, melihat sejarah Kodam XVI/Pattimura, HUT yang ke-17 bukanlah HUT yang sekian kali diperingati, karena sebelumnya ada Kodam XV/Pattimura dan sempat vakum dimana jajaran Korem Pattimura saat itu bergabung dengan Kodam Cendrawasih.
Namun, pada tahun 1999, Kodam Pattimura dihidupkan kembali sehingga hitungan ulang tahun Kodam dimulai lagi pada tahun 1999 itu.
"Sebenarnya pembentukan wilayah Kodam di Maluku dan Maluku Utara merupakan awal lahirnya TNI di dua wilayah ini," katanya.
Karena itu rangkaian HUT Kodam XVI/Pattimura dioptimalkan sebanyak mungkin terutama berinteraksi dengan masyarakat, sehingga hampir 30 kegiatan olahraga dipertandingkan dengan melibatkan ribuan prajurit, masyarakat dan anak-anak sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA.
"Kita berupaya semaksimal mungkin untuk lebih mendekatkan dengan masyarakat, karena tentara dengan masyarakat tidak ada bedanya seperti ikan dengan air, karena ikan tanpa air tidak akan bisa hidup, begitu juga tentara tanpa ada rakyat atau masyarakat tidak akan bisa berbuat apa-apa," ujar Pangdam.
Selain kegiatan olahraga, lanjutnya ada berbagai macam kegiatan bhakti sosial yang terkait dengan masalah lingkungan, kebersihan teluk, menanam pohon, membagikan bibit tanaman, memberikan bantuan kesehatan.
"Ada ribuan masyarakat yang mengikuti pengobatan gratis," katanya.
Pangdam Doni berharap kegiatan HUT Kodam XVI/Pattimura kali ini bisa lebih meningkatkan hubungan Kodam dengan masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.
"Kita juga merasakan saat ini, hubungan antara Tentara dengan Kepolisian yang semakin harmonis, nyaris tidak ada lagi insiden atau pertengkaran yang terjadi. Kekompakan tentara dengan polisi di Indonesia khususnya di Maluku, merupakan sebuah hal yang harus kita jaga. Tentara dan Kepolisian yang kuat akan mebuat negara negara aman dan daerah akan bisa membangun dengan lebih baik lagi," tegasnya.
Begitu juga hubungan antara desa-desa yang pernah berkonflik sudah semakin baik, ini tidak terlepas dari kerja keras segenap keluarga besar Kodam XVI/Pattimura.
"Mereka yang telah berjasa dan telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menciptakan perdamaian, merawat hubungan adalah pahlawan-pahlawan masa kini. Karena tanpa adanya kerukunan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat tidak mungkin pemerintah bisa membangun dengan baik," kata Pangdam Doni.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Siapapun musuh yang akan masuk ke negara ini, TNI bersama-sama dengan rakyat bahu-membahu dan saling bantu membantu untuk mengusir dan melindungi setiap jengkal tanah air yang kita cintai," katanya, pada Acara Syukuran HUT ke-17 Kodam XVI/Pattimura, di Ambon, Minggu (15/5) malam.
Menurut Pangdam Doni, pertahanan nasional kuat dan kokoh kalau rakyat hidup aman, damai dan sejahtera.
"Kalau rakyat hidup tidak aman, tidak berdamai dan hidup dalam kemiskinan, mereka mudah diadu domba dan terpecah belah, sehingga musuh memanfaatkan untuk kepentingan mereka," katanya.
Kehidupan dalam susana damai saat ini, kata Pangdam, tentu tidak terlepas dari bantuan seluruh tokoh agama yang menyampaikan pesan moral dan perdamaian kepada seluruh umat beragama di Maluku dan Maluku Utara.
"Saya memberikan apresiasi kepada seluruh tokoh-tokoh agama di daerah ini, karena tanpa mereka kita akan sulit untuk melakukan hal yang terbaik. Dengan kerja keras semua pemimpin umat beragama yang ada di Maluku dan Maluku Utara, maka suasana damai bisa dinikmati bersama dengan baik," ujarnya.
Ia juga menyatakan peristiwa masa lalu yang sempat mencabik-cabik perdamaian hendaknya segera dihilangkan dan dilupakan.
"Mari kita bangkit membangun masa depan bangsa kita agar menjadi lebih baik," katanya.
Dia mengakui, Maluku terkenal dengan kekayaaan alamnya, baik di daratan maupun di lautan. Ada begitu banyak potensi kekayaan alam yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Banyak tanaman legendaris yang ratusan tahun lalu dicari-cari oleh pedagang-pedagang dari Eropa, Timur Tengah, dan China, semua itu ada di derah ini, karena hampir semua jenis tanaman tropis ada di tanah Maluku yang subur, telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, sangat luar biasa," katanya lagi.
Karena itu, rakyat di daerah ini perlu didorong agar bisa memanfaatkan kesuburan tanah yang ada dengan mengolah perkebunan, pertanian, kehutanan, dan sebagainya.
Di Maluku, tambahnya, juga terkandung mineral yang memiliki nilai ekonomi yang luar biasa, seperti gas alam, air raksa, dan lainnya.
"Di bagian selatan wilayah Maluku ada puluhan cekungan yang bisa menghasilkan gas, seperti salah satu yang telah dikenal adalah Blok Gas Abadi Masela. Kemudian ada puluhan lagi cekungan dengan kemampua bangsa kita, bisa dikelola untuk kesejahteraan rakyat kita," ujar Pangdam Doni.
Selanjutnya, di lautan begitu banyak jenis ikan bisa memberikan pendapatan yang besar bagi rakyat dan negara. Disamping ikan ada udang, kepiting, lobster, kerang mutiara, rumput laut, teripang dan semuanya ada di lautan Maluku.
"Wilayah Maluku ini, tidak ubahnya seperti surga di dunia," katanya.
Karena itu, segenap keluarga besar Kodam XVI/Pattimura perlu ikut serta membantu pemerintah Provinsi Maluku maupun pemerintah kabupaten/kota untuk mendorong rakyat bisa memanfaatkan secara semakisimal kekayaan alam yang ada.
"Kalau rakyat kita sejahtera, otomatis tentara akan semakin menjadi kuat. Karena itu, kita saling bahu membahu menciptakan suasana yang lebih harmonis, menciptakan iklim yang sangat baik dengan segenap komponen masyarakat yang ada terutama teman-teman kita di kepolisian," tandasnya.
Pangdam Doni menuturkan, melihat sejarah Kodam XVI/Pattimura, HUT yang ke-17 bukanlah HUT yang sekian kali diperingati, karena sebelumnya ada Kodam XV/Pattimura dan sempat vakum dimana jajaran Korem Pattimura saat itu bergabung dengan Kodam Cendrawasih.
Namun, pada tahun 1999, Kodam Pattimura dihidupkan kembali sehingga hitungan ulang tahun Kodam dimulai lagi pada tahun 1999 itu.
"Sebenarnya pembentukan wilayah Kodam di Maluku dan Maluku Utara merupakan awal lahirnya TNI di dua wilayah ini," katanya.
Karena itu rangkaian HUT Kodam XVI/Pattimura dioptimalkan sebanyak mungkin terutama berinteraksi dengan masyarakat, sehingga hampir 30 kegiatan olahraga dipertandingkan dengan melibatkan ribuan prajurit, masyarakat dan anak-anak sekolah dari tingkat SD, SMP dan SMA.
"Kita berupaya semaksimal mungkin untuk lebih mendekatkan dengan masyarakat, karena tentara dengan masyarakat tidak ada bedanya seperti ikan dengan air, karena ikan tanpa air tidak akan bisa hidup, begitu juga tentara tanpa ada rakyat atau masyarakat tidak akan bisa berbuat apa-apa," ujar Pangdam.
Selain kegiatan olahraga, lanjutnya ada berbagai macam kegiatan bhakti sosial yang terkait dengan masalah lingkungan, kebersihan teluk, menanam pohon, membagikan bibit tanaman, memberikan bantuan kesehatan.
"Ada ribuan masyarakat yang mengikuti pengobatan gratis," katanya.
Pangdam Doni berharap kegiatan HUT Kodam XVI/Pattimura kali ini bisa lebih meningkatkan hubungan Kodam dengan masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.
"Kita juga merasakan saat ini, hubungan antara Tentara dengan Kepolisian yang semakin harmonis, nyaris tidak ada lagi insiden atau pertengkaran yang terjadi. Kekompakan tentara dengan polisi di Indonesia khususnya di Maluku, merupakan sebuah hal yang harus kita jaga. Tentara dan Kepolisian yang kuat akan mebuat negara negara aman dan daerah akan bisa membangun dengan lebih baik lagi," tegasnya.
Begitu juga hubungan antara desa-desa yang pernah berkonflik sudah semakin baik, ini tidak terlepas dari kerja keras segenap keluarga besar Kodam XVI/Pattimura.
"Mereka yang telah berjasa dan telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menciptakan perdamaian, merawat hubungan adalah pahlawan-pahlawan masa kini. Karena tanpa adanya kerukunan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat tidak mungkin pemerintah bisa membangun dengan baik," kata Pangdam Doni.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016