Ambon, 22/5 (Antara Maluku) - Ketua Perwakilan Umat Budha (Walubi) Provinsi Maluku, Wilhelmus Jauwerissa mengajak Umat Budha setempat untuk memaknai Tri Suci Waisak sebagai aplikasi ajaran Boddhisatta Siddhatta Gotama.

"Marilah kita bersama-sama memaknai Tri Suci Waisak sebagai aplikasi ajaran Siddhatta Gotama sebagai keyakinan umat Budha," kata Wilhelmus, dalam Pesan Hari Raya Waisak 2560 BE/2016, yang berlangsung di Vihara Swarna Giri Tirta Ambon, Minggu.

Menurut dia, semua patut bersyukur dan berterima kasih, karena bersama-sama melaksanakan puja bhakti dan dalam keadaan sehat.

"Kita harus bersyukur dan berterima kasih karena pada hari ini, di seluruh penjuru dunia, umat Budha senantiasa merayakan perayaan Tri Suci Waisak, sebagaimana keyakinan kita," ujarnya.

Dikatakannya, merayakan Tri Suci Waisak ke 2560 berpegang pada tema, "Pencerahan Untuk Kedamaian Dalam Diri Masing-Masing".

"Menurut saya sangat relevan dengan kondisi kehidupan saat ini yang dialami oleh umat manusia di belahan dunia ini. Kita tidak dapat membersihkan diri, tetapi kita senantiasa salaing menyalahi, saling menyikut dan saling melangkahi demi untuk kepentingan semata-mata," tandasnya.

Oleh karena itu, Wilhelmus menyerukan kepada seluruh umat Budha di Maluku, untuk mencerahkan kedamaian dalam diri masing-masing terutama menghidari keangkuhan karena keangkuhan membuat menjadi cerai berai.

"Di dalam tatanan keluarga atau apapun status dalam masyarakat kita harus menghindari keangkuhan itu, agar tidak menjadi sesuatu krusial yaitu permusuhan di dalam lingkungan kita, terutama keluarga dan masyarakat," pitanya.

Selanjutnya menghidari keegoan karena selalu menghalalkan atau membenarkan segala hal yang ingin untuk kepentingan semata.

"Kita harus menyadari bahwa hidup ini bukan sendiri-sendiri tetapi hidup dalam kebersamaan, baik dalam kehidupan keseharian maupun dalam kepentingan terhadap sesama keyakinan yang lain. Karena kita hidup dalam kebersamaan, itulah yang disebut keragamaan dan kebahagaian," ungkapnya.

Terpenting lagi, katanya menghidari kehidupan keserakahan karena itu menjadi penyebab semua masalah yang terjadi di belahan dunia ini. Dengan begitu, perlu mengaplikasikan kehidupan kita sebagai wujud Budhisme.

"Kita harus mengintrospeksi diri dan mengalahkan kemauan yang tidak sesuai ajaran Siddhatta Gotama, karena sesungguhnya kita hanyalah manusia yang senantiasa hidup di dalam bingkai kebersamaan, saling tolong menolong, saling bahu membahu dan saling membutuhkan satu sama lain, bukan semata-mata hidup untuk kepentingan diri sendiri," kata Wilhelmus

Semoga dalam perayaan Waisak ke 2560 tahun 2016, dapat mengaplikasikan keyakinan Budhis dalam diri kita demi kepentingan dan kebahagian kita semua.

"Sabbe Satta Sukhita Hontu, Nidukkha Hontu, Avera Hontu, Abyapajja hontu, Anigha Hontu, Sukhi attanam Pariharantu" (Semoga semua makhluk berbahagia, bebas dari penderitaan, bebas dari kebencian/permusuhan/pertentangan/niat jahat, bebas dari kesakitan, bebas dari kesukaran, semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan mereka masing-masing)," ucap Wilhelmus.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016