Ternate, 24/5 (Antara Maluku) - Hasil Ujian Nasional (UN) di Maluku Utara (Malut) mencapai tingkat kelulusan di atas 90 persen atau sesuai dengan target yang tetapkan daerah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Malut Imran Yakub di Ternate, Selasa, mengatakan, hasil UN Malut cukup baik, karena tingkat kelulusannya di atas rata-rata.
Menurutnya, yang terpenting adalah dari hasil evaluasi UN ini dapat dilihat mana yang masih perlu diperbaiki sehingga ke depan capaiannya lebih baik lagi.
Misalnya terkait dengan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar sehingga hasil akhirnya bisa memuaskan.
Evaluasi juga dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah (BAS) yang bertangung jawab terhadap sekolah-sekolah dimana sekolah tersebut harus memenuhi persyaratan PP 19 tentang standar pendidikan.
Dia mencontohkan, dalam PP 19 itu mengisyaratkan sekolah harus di sertifikasi tipe A, yang memiliki kelengkapan termasuk sarana dan prasarana.
"Jika nanti mata pelajaran kimia atau fisika rendah maka kita harus cek apa mata pelajaran itu punya atau tidak laboratorium fisika atau kimia," katanya.
Begitu pula untuk laboratoriumnya, perlu dicek kembali kelengkapannya serta pengajarnya benar-benar harus menguasai mata pelajaran tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Malut Imran Yakub di Ternate, Selasa, mengatakan, hasil UN Malut cukup baik, karena tingkat kelulusannya di atas rata-rata.
Menurutnya, yang terpenting adalah dari hasil evaluasi UN ini dapat dilihat mana yang masih perlu diperbaiki sehingga ke depan capaiannya lebih baik lagi.
Misalnya terkait dengan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar sehingga hasil akhirnya bisa memuaskan.
Evaluasi juga dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah (BAS) yang bertangung jawab terhadap sekolah-sekolah dimana sekolah tersebut harus memenuhi persyaratan PP 19 tentang standar pendidikan.
Dia mencontohkan, dalam PP 19 itu mengisyaratkan sekolah harus di sertifikasi tipe A, yang memiliki kelengkapan termasuk sarana dan prasarana.
"Jika nanti mata pelajaran kimia atau fisika rendah maka kita harus cek apa mata pelajaran itu punya atau tidak laboratorium fisika atau kimia," katanya.
Begitu pula untuk laboratoriumnya, perlu dicek kembali kelengkapannya serta pengajarnya benar-benar harus menguasai mata pelajaran tersebut.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016