Ambon, 30/5 (Antara Maluku) - Sebanyak 21 pelabuhan laut di provinsi Maluku dan Maluku Utara (Malut), diresmikan penggunaannya oleh Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan, Anthonius Tony Budiono, di Ambon, Senin.

Peresmian yang dipusatkan di pelabuhan Yos Sudarso Ambon, ditandai dengan penanda tanganan prasasti oleh Dirjen Anthonius bersama Sekda Maluku, Hamin Bin Tahir dan Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim.

Tercatat sebanyak delapan pelabuhan laut di Maluku yang diresmikan pengoperasiannya, satu di antaranya berada di Ambon, dua di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) serta lima lainnya di Maluku Barat Daya (MBD), sedangkan di Malut sebanyak 13 pelabuhan.

Delapan sarana perhubungan di Maluku yang diresmikan yakni pelabuhan rakyat Batu Merah, Kota Ambon, dibangun sejak 2014 dengan dana Rp8 miliar. Dermaga ini memiliki panjang 37 meter dengan kapasitas kapal 500 deadweight tonnage (DWT).

Pelabuhan Upi Sera, kabupaten MBD dengan panjang 50 meter dan kapasitas 1.000 DWT, dibangun tahun 2011 - 2013 dengan anggaran Rp21 miliar dan pelabuhan Lirang, MBD dibangun tahun 2008 - 2011 dengan anggaran Rp34 miliar, memiliki panjang 70 meter dengan kapasitas kapal 1000 DWT.

Pelabuhan Seira, MBD dibangun 2010 - 2012 menghabiskan sana Rp28 miliar, dengan panjang 50 meter serta kapasitas kapal 750 DWT, pelabuhan Masrsela, MBD dengan panjang 70 meter berkapasitas 1.000 DWT, dibangun tahun 2010 - 2015 dengan dana Rp32 miliar.

Pelabuhan Damer, MBD dengan panjang 70 meter, dapat disinggahi kapal berukuran 1.000 DWT dan dibangun tahun 2012 - 2013 menghabiskan dana Rp33 miliar.

Sedangkan pelabuhan Wolu dan Adaut di kabupaten, MTB dibangun tahun 2010 - 2015 dengan dana masing-masing Rp48 miliar, juga memiliki panjang dan kapasitas yang sama yalni 35 meter dan 1.000 DWT.

Di Malut yakni pelabuhan Babang dibangun 2007-2012 menghabiskan anggaran Rp45 miliar, dengan panjang 180 meter dan kapasitas 6.000 DWT dan pelabuhan Pigaraja dibangun tahun 2011-2015 dengan anggaran Rp34 miliar, memiliki panjang 70 meter, kapasitas kapal 1.000 DWT.

Pelabuhan Saket dengan panjang panjang 96 meter dan kapasitas 1.000 DWT, dibangun tahun 2009 - 2015 dengan anggaran Rp45 miliar dan pelabuhan Pasipalele sepanjang 70 meter dan kapasitas 1.000 DWT, dibangun tahun 2010 - 2015 dengan dana Rp29 miliar.

Pelabuhan Wayauwa dibangun tahun 2007-2013 dengan dana Rp63 miliar (panjang 70 meter dan kapasitas 1.000 DWT dan pelabuhan Pelita dibangun tahun 2010-2015 menghabiskan anggaran Rp40 miliar dengan panjang 70 meter dan kapasitas 1.000 DWT.

Pelabuhan Busana sepanjang 70 meter dengan kapasitas 1.000 DWT dibangun sejak 2012 - 2015 dengan dana Rp28 miliar dan pelabuhan Gita sepanjang 98 meter dan kapasitas 1.000 DWT, dibangun tahun 2006 - 2015 dengan anggaran Rp21 miliar.

Selain itu, pelabuhan Kedi sepanjang 70 meter dan bobot 1.000 DWT, dibangun tahun 2010 - 2015 dengan anggaran Rp22 miliar dan pelabuhan Subaim (70 meter dan kapasitas 1.000 WDT) dibangun tahun 2011 - 2015 dengan dana Rp34 miliar.

Pelabuhan Buli sepanjang 122 meter dan berkapasitas 5.000 DWT, dibangun sejak 2005 - 2015 dengan menelan dana Rp51 miliar dan pelabuhan Manatingting (2007 - 2013) dengan panjang 70 meter dan kapasitas 1.000 DWT menghabiskan anggaran Rp44 miliar.

Begitu pula, pelabuhan Falabisaha dengan panjang 140 meter dan kapasitas kapal 1.000 DWT, dibangun tahun 2007 -2015 dengan anggaran Rp53 miliar.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016