Ternate, 25/6 (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengusulkan pembangunan tebing di sepanjang sungai yang dinilai sering meluap dan menghantam rumah warga setempat.

Kepala BPBD Halut, Hernefer Tjndua ketika dihubungi dari Ternate, Sabtu, mengatakan pembangun tebing yang diusulkan diantaranya di desa Gamsungi dan Gosoma kompleks kali seratus dan Desa Wosia. Selain itu juga akan mengusulkan pembangunan tebing di tingkat provinsi.

Menurutnya, saluran-saluran pembungan air di tempat kejadian banjir sudah tersedia, namun tersendat pengairannya karena ditumbuhi rumput serta tidak ada kesadaran masyarakat untuk mengangkat sampah.

"Pembuangan air ada di lokasi kejadian banjir tetapi belum dibuat permanen dan untuk menghindari banjir maka warga harus proaktif dan ada inisiatif dari warga untuk membersihkan," katanya.

Selain itu, kata Hernefer, banjir yang terjadi di desa Rawajaya beberapa waktu lalu juga disebabkan karena ada pembangunan jembatan yang putus sehingga air meluap keluar dan banjir menghantam rumah warga.

"Curah hujan juga masih tinggi di kota Tobelo dan sekitarnya, untuk itu warga diminta untuk waspada," ujarnya.

Sebelumnya, pada Kamis (23/6), sebanyak 104 jiwa warga Desa Wosia dan Mahia Kabupaten Halut harus mengungsi akibat rumah mereka diterjang banjir selama dua hari terakhir.

Dia mengatakan, selain rumah warga, sejumlah fasilitas umum seperti rumah ibadah juga mengalami kerusakan antara lain gereja mengalami rusak berat.

Saat ini pemerintah setempat sedang mendata jumlah rumah warga yang rusak ringan, sedang maupun berat.

Selain itu, Pemkab Halut telah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa kebutuhan pokok bagi korban banjir dan bantuan bahan makanan.

Pemkab juga membangun posko penanggulangan banjir dan akan membangun dapur umum bagi para pengungsi.

Pewarta: M. Ponting

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016