Ternate, 23/7 (Antara Maluku) - Sebagian pedagang daging sapi di Ternate, Maluku Utara (Malut) harus menutup usahanya, karena stok daging sapi pekan kedua pasca-lebaran Idul Fitri berkurang.

Ketua Ikatan Pengusaha Sapi Potong Kota Ternate (Ipsakeka) Ibrahim di Ternate, Sabtu, mengatakan, harga daging biasanya turun di harga standar, kini menembus Rp100 ribu per kg, namun sampai saat ini banyak pedagang belum juga menurunkan harganya karena stok sapi yang ada di Malut ini sudah mulai berkurang.

Selain itu, dengan berkurangnya stok sapi potong menyebabkan ada beberapa penjual sapi potong yang rela menutup lapak penjualan daging sapinya.

Jadi ada sekitar tujuh orang penjual sapi potong yang rela menutup tempat penjualan daging sapi lantaran stok sapi yang biasanya mereka dapatkan dengan mudah, kini sudah sangat susah untuk mereka dapatkan.

Ibrahim mengaku, kalau hal ini terus-menerus dibiarkan, maka harga daging sapi tidak akan bisa turun, bahkan akan terus melonjak naik.

Untuk itu, diharapkan kepada pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur Malut untuk serius menanggapi dan menindaklanjuti hal tersebut.

Selain itu, telah disampaikan langsung kepada Gubernur Malut waktu iya melakukan sidak langsung di pasar daging tepat menjelang lebaran, namun sampai saat ini stok sapi potong kita terus berkurang.

Dia menyatkan, pengiriman sapi potong keluar daerah seperti di Sulsel, Sulut dan Kalimantan sampai saat ini masih dilakukan, bahkan untuk sekarang sudah mencapai 5 ribu ekor.

"Jika hal ini dibiarkan oleh pemprov maka saya yakin stok sapi kita yang ada di Malut akan habis dan bukan hanya harga daging yang mengalami kenaikan bahkan mungkin untuk konsumsi saja juga susah dan berharap kepada Gubernur Malut harus melihat hal ini dengan serius, sebab izin yang dikeluarkan untuk pengiriman sapi potong keluar daerah itu langsung dari Dinas Pertanian Provinsi Malut," ujarnya.

Bahkan, dengan pemberhentian pengiriman sapi maka stok sapi potong yang ada di Malut ini dapat juga dijangkau, agar para pengusaha sapi potong tersebut juga bisa dapat berjualan lagi dan harga sapi pun bisa kembali normal diharga Rp100 ribu, bahkan mungkin juga bisa turun lagi dan masyarakat jua tidak akan mengeluh lagi soal harga sapi yang terus-menurus anjlok.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016