Ambon, 28/7 (Antara Maluku) - Masyarakat beberapa desa dan dusun di Kecamatan Kepulauan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat, mendambakan kapal perintis guna menghubungkan dengan Kota Ambon, ibu kota Maluku.

"Kami mendambakan terutama kapal putih atau kapal perintis menyinggahi Pelabuhan Manipa yang 11 tahun dibangun dengan mempergunakan anggaran Pemerintah Pusat," kata Sekretaris Desa Luhutuban Arif Pellu di Luhutuban, Kamis.

Dia mengatakan, pelabuhan Manipa yang dibangun cukup bagus sejak 11 tahun yang lalu sampai sekarang ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah daerah untuk melayani masyarakat Kecamatan Kepulauan Manipa.

"Yang lebih sulit lagi kapal perintis seperti KM Maloli dan kapal putih seperti KM Pangrango hanya bisa menyinggahi pelabuhan tersebut dalam kurun waktu dua minggu atau satu bulan satu kali," ujarnya.

Bahkan untuk beberapa bulan belakangan ini, lanjutnya, tidak pernah lagi kapal-kapal tersebut menyinggahi pelabuhan Manipa.

"Pada hal masyarakat menginginkan kapal-kapal tersebut bisa menyinggahi pelabuhan Manipa agar akses perekonomian terutama kebutuhan pokok bisa terjawab," ujarnya.

Dia mengatakan, guna menjawab kebutuhan masyarakat selama ini terpaksa warga harus mempergunakan kapal cepatdengan tiket Rp100.000/orang sekali berlayar, itupun harus berhadapan dengan ombak besar disertai angin yang kencang sepanjang hari.

"Disamping itu, masyarakat juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kalau sewaktu-waktu sangat pengobatann, sebab puskesmas pembantu di Manipa sejak beberapa tahun lalu tidak difungsikan sehingga terbengkalai," ujarnya.

Karena itu, katanya, masyarakat sangat menginginkan perhatian pemerintah kabupaten maupun provinsi, apalagi warga kesulitan transportasi bila akanmenjual hasil panen berupa cengkih, biji pala bundar dan cokelat ke Kota Ambon.

Arif menambahkan, selain kpal laut, keperluan yang sangat mendesak adalah jalan raya lintas di Pulau Manipa yang bisa menghubungkan desa satu dengan desa yang lain atau dusun dengan dusun.

Dengan demikian kebutuhan pokok yang sewaktu-waktu tidak ada di satu desa bisa dibeli di desa lain, kemudian dengan adanya jalan lintas antardesa bisa saja kapal akan menyinggahi pelabuhan Manipa sesuai dengan jadwal.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016