Ternate, 20/8 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara melakukan efisiensi anggaran pemerintah dan dana transfer ke daerah dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadi defisit
"Langkah tersebut merupakan pintu masuk untuk menjaga defisit anggaran tahun berjalan," kata Kepala DPKAD Kota Ternate, Djadid Rajim, di Ternate, Jumat.
Dia mengatakan, efisiensi belanja pemerintah bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga desifit anggaran agar tidak melebihi batas yang diperkenan oleh UU sebesar enam persen terhadap PDRB.
"Efisiensi belanja menjaga defisit anggaran. Devisit anggaran Pemkot Ternate pada tahun berjalan mencapai Rp 44 miliar," ujar Djadid.
Dia mengemukakan, upaya itu bisa dilakukan apabila realisasi penerimaan tidak bisa mencapai posisinya.t
"Defisit anggaran itu masih dalam ambang batas kewajaran di bawah batas maksimal yang ditetapkan karena membuat pengelolaan fiskal berjalan dengan baik," kata Djadid.
Sehingga, soal pemotongan anggaran 10 persen DAK fisik di Pemerintah Kota Ternate kurang lebih sekitar Rp10 miliar.
"Jika DAK fisik itu belum dilelang, maka kita berlakukan pemotongan 10 persen. Namun, bila sudah dilelang agar pekerjaan itu tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan. Resikonya selisih dari pemotongan itu menjadi tanggungjawab APBD," tandas Djadid.
Apalagi, kondisi keuangan sesuai pemotongan 10 persen itu masih dalam batas kendali dan mudah-mudahan di APBD-P Kota Ternate 2016 tetap akan ada kenaikan khususnya di belanja. Itu pun yang anggaran yang mendahului perubahan.
Djadid memberikan contoh, anggaran mendahului yang diajukan PDAM , Dinas Pariwisata dan Kebudayaan , Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan maupun Dinas/Badan/ Kantor lainnya.
Ada tambahan belanja sehingga nanti dalam APBD-P Kota Ternate belanja naik sedikit.
"Pemkot Ternate masih konsisten serta berhati-hati dalam menjaga rasio defisit angaparan. Apabila hal tersebut ikut membantu kinerja tata kelola APBD dan membuat kondisi perekonomian dalam keadaan stabil," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Langkah tersebut merupakan pintu masuk untuk menjaga defisit anggaran tahun berjalan," kata Kepala DPKAD Kota Ternate, Djadid Rajim, di Ternate, Jumat.
Dia mengatakan, efisiensi belanja pemerintah bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga desifit anggaran agar tidak melebihi batas yang diperkenan oleh UU sebesar enam persen terhadap PDRB.
"Efisiensi belanja menjaga defisit anggaran. Devisit anggaran Pemkot Ternate pada tahun berjalan mencapai Rp 44 miliar," ujar Djadid.
Dia mengemukakan, upaya itu bisa dilakukan apabila realisasi penerimaan tidak bisa mencapai posisinya.t
"Defisit anggaran itu masih dalam ambang batas kewajaran di bawah batas maksimal yang ditetapkan karena membuat pengelolaan fiskal berjalan dengan baik," kata Djadid.
Sehingga, soal pemotongan anggaran 10 persen DAK fisik di Pemerintah Kota Ternate kurang lebih sekitar Rp10 miliar.
"Jika DAK fisik itu belum dilelang, maka kita berlakukan pemotongan 10 persen. Namun, bila sudah dilelang agar pekerjaan itu tidak mengganggu pelaksanaan pembangunan. Resikonya selisih dari pemotongan itu menjadi tanggungjawab APBD," tandas Djadid.
Apalagi, kondisi keuangan sesuai pemotongan 10 persen itu masih dalam batas kendali dan mudah-mudahan di APBD-P Kota Ternate 2016 tetap akan ada kenaikan khususnya di belanja. Itu pun yang anggaran yang mendahului perubahan.
Djadid memberikan contoh, anggaran mendahului yang diajukan PDAM , Dinas Pariwisata dan Kebudayaan , Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan maupun Dinas/Badan/ Kantor lainnya.
Ada tambahan belanja sehingga nanti dalam APBD-P Kota Ternate belanja naik sedikit.
"Pemkot Ternate masih konsisten serta berhati-hati dalam menjaga rasio defisit angaparan. Apabila hal tersebut ikut membantu kinerja tata kelola APBD dan membuat kondisi perekonomian dalam keadaan stabil," tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016