Ambon, 11/9 (Antara Maluku) - Mantan Menteri Pendidikan Nasioal, Dr. Anies Baswedan batal menjadi Khatib Idul Adha di Masjid Raya Alfatah, Kota Ambon, ibu kota provinsi Maluku, Senin pagi.

Imam Masjid Raya Alfatah Ambon, H. RR. Hasanussi, saat memimpin Shalat Idul Adha mengatakan, Anies Baswedan batal menjadi Khatib karena mendadak sakit sehingga harus dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta.

"Pak Anies Baswedan telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi khatib Idul Adha sejak sepekan lalu. Tetapi dua hari lalu saya ditelepon istrinya Fery Farhati Ganis dan mengabarkan, suaminya sakit dan harus dirawat sehingga tidak bisa datang ke Ambon," kata Hasanussi.

Istri Anies Baspedan juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat Muslim di Kota Ambon dan sekitarnya, karena ketidak hadiran mantan Rektor Universitas Paramadina untuk memberikan ceramah pada peringatan Idul Adha yang dipusatkan di masjid Raya Al Fatah.

"Saya juga telah menyatakan kepada istrinya bahwa seluruh warga di Kkota Ambon ikut mendoakan agar Anies Baswedan segera sembuh dari sakit yang diderita dan dapat hadir di Ambon pada kesempatan lain," ujar Rasanussi.

Karena itu, dirinya mengajak seluruh umat Muslim yang membanjiri masjid terbesar di Kota Ambon bahkan memenuhi beberapa ruas jalan disekitar, untuk turut mendoakan Anies Baswedan agar dapat segera sembuh dari penyakit yang dideritanya.

Anies Baswedan yang juga merupakan sahabat dari Gubernur Maluku Said Assagaff tersebut juag dinilai banyak berjasa memajukan pendidikan di Maluku, terutama di daerah terpencil, tertinggal dan daerah perbatasan melalui program "Indonesia Mengajar", dengan mengirimkan para sarjana untuk menjadi tenaga pendidik di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD).

Ketidak hadiran Anies Baswedan akhirnya digantikan oleh Khatib Masjid Raya alfatah, Ustad Hasan Watubun, di mana dalam khotbahnya mengajak umat Muslim di Ambon dan Maluku pada umumnya untuk meneladani kepemimpinan Nabi Ibrahim sebagai pemimpin berkualitas, bermoral tinggi serta taat atas perintah Allah SWT.

"Perintah berkurban dari Allah mengandung ujian bagi Ibrahim sebagai pimpinan umat, karena harus merelakananaknya Ismail yang sangat disayang untuk disembelih atas perintah Allah, walaupun akhirnya diganti dengan seekor domba," katanya.

Perintah Allah SWT yang dilakukan Ibrahim mengandung kesabaran, di mana sebagai seorang pemimpin harus memiliki moralitas dan integritas tinggi serta antikorupsi seperti Ibrahim, kata Hasan.

Dia menegaskan, berkurban merupakan salah satu amalan untuk meningkatkan ketaqwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus merupakan salah satu ciri orang yang bertaqwa dan beriman sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

"Ketaqwaan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT akan membawa umat kepada kehidupan yang lebih baik dalam berbagai hal," tandasnya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016