Ambon, 3/11 (Antara Maluku) - Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil kuartal (q-to-q) Provinsi Maluku pada triwulan III/2016 meningkat 6,33 persen, sedangkan pertumbuhan kumulatif (c-to-c) sebesar 23,36 persen dan pertumbuhan tahunan (y-on-y) sebesar 22,93 persen.

"Pertumbuhan didominasi oleh industri minuman (KBLI 11), industri percetakan dan reproduksi media rekaman (KBLI 18) dengan pertumbuhan produksi triwulan diatas 10 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Kamis.

Sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang kuartal (q-to-q)Provinsi Maluku trimulan III tahun 2016 bertumbuh sebesar 2,91 persen, sedangkan pertumbuhan tahunan (y-on-y) naik sebesar 9,57 persen," ujarnya.

Menurut Dumangar, industri mikro dan kecil (IMK) merupakan bagian dari sektor industri manufaktur yang mempunyai sumbangan cukup signifikan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia.

Industri mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 1-4 orang, sedangkan industri kecil adalah industri yang mempunyai tenaga kerja 5-19 orang.

Dumangar menambahkan, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Maluku pada triwulan III tahun 2016 (q-to-q) terhadap triwulan II tahun 2016 naik sebesar 6,33 persen.

"Kecendrungan peningkatan produksi industri manufaktur mikro dan kecil ini didorong oleh sebagian jenis industri di daerah ini yang mengalami pertumbuhan positif, bahkan dfiatas 10 persen untuk beberapa jenis industri," ujarnya.

Secara rinci, lanjutnya, jenis-jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan III tahun 2016 terhadap triwulan II tahun 2016 yakni percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 17,34 persen, minuman (14,77 persen), pakian jadi (9,02 persen), logam dasar (6,86 persen), alat angkutan lainnya (6,47 persen),makanan (5,85 persen), dan barang logam bukan mesin dan peralatannya (0,06 persen).

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016