Ternate, 5/11 (Antara Maluku) - Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Muhdar Din, mendukung pemberlakuan program "full day school" di kota setempat.

"Program tersebut boleh saja dilakukan, namun program itu membutuhkan peranan guru untuk menunjang pelaksanaannya," katanya di Ternate, Sabtu.

Dia mengapresiasi program Full Day School, namun perlu ada pembenahan sekolah dan guru untuk tahun pertama, kemudian untuk tahun kedua masuk pada pembenahan aplikasi.

Tahun pertama, para guru harus tahu persis bagimana caranya penerapan full day School, kemudian tahun kedua baru dilakukan pembenahan aplikasi.

Bahkan, program itu juga membutuhkan sosialisasi agar guru mampu memahami betul bagaimana cara mengajar paket yang bagus dan efektif, karena nantinya program itu harus mendorong siswa itu merasa nyaman di sekolah tersebut.

"Pembenahan jam itu menjadi persaoalan, untuk itu perlu dilatih sehingga jangan ada yang membosankan," ujarnya.

Sementara Ketua PGRI Kota Ternate Hadi Hairudin menyatakan PGRI Kota Ternate memberikan apresiasi terhadap program/wacana penerapan full day School, karena jika itu mememang sesuatu langkah maju serta meningkatkan mutu pendidikan di daerah sah-sah saja dilakukan.

Akan tetapi, tentu saja harus perlu dikaji lagi lebih mandalam terhadap sejauh mana kesiapan daerah untuk melaksanakan.

"Di sisi lain ada program itu maka tentu pastinya ada kurikulum yang mengalami perubahan, karena harus sesuaikan kondisi daerah, misalnya ada kurikulum yang berkaitan dengan program pembelajaran di sekolah," katanya.

Selanjutnya, untuk struktur kurikulum, tentu saja akan mengalami perubahan sebagaimana berbagai informasi dan sumber bahwa ada mata pelajaran yang harus dihilangkan.

"Jika hal itu terjadi maka ini harus butuh pengkajian, dimana sesuai informasi ada mata pelajaran yang tertentu yang tidak masuk dalam ujian nasional (UN) dan ujian sekolah (US) maka akan dihapus," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016