Ternate, 14/11 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut), akan menjadikan kawasan pesisir Pantai Tugulufa, sebagai kawasan wisata terpadu, sekaligus sebagai ikon kota Tidore Kepulauan.
"Lokasinya di pinggir laut tentu memerlukan sebuah perencanaan yang tepat dan terarah sehingga nantinya kawasan ini menjadi kawasan wisata yang bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat," kata Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kota Tidore Kepulauan, Asrul Sani Soleman di Ternate, Senin.
Dia menyatakan, Pemkot Tikep sendiri telah meluncurkan Wisata Bahari "Feeding Fish" dan penanaman terumbu karang di Kawasan Pantai Tugulufa, Minggu (13/11) kemarin.
Selain itu, visi kota Tidore Kepulauan 2016-2021, Agro-Marine, mengandung makna percepatan pemanfaatan sumberdaya potensial dan unggulan di darat maupun di laut meliputi sektor perikanan, perhubungan, pariwisata, pertanian untuk mewujudkan kesejahtraan masyarakat.
Bahkan, ada tawaran ide dan gagasan yang tertuang dalam kegiatan proyek perubahan ini dengan mencoba mengembangkan kawasan wisata pesisir Tugulufa dengan memanfaatkan keindahan bawah lautnya, untuk dijadikan objek wisata memberikan makan ikan secara langsung di alamnya atau habitatnya.
Selain sebagai objek wisata, juga pengunjung bisa berpartisipasi langsung untuk melakukan transplantasi karang yang merupakan bagian dari paket wisata bahari yang ditawarkan di lokasi Pantai Tugulufa.
"Mari kita jaga kelestarian laut dengan tidak membuang sampah ke laut dan akan akan memberikan peluang potensi yang kemudian dijadikan sebagai wisata dimana Tugulufa merupakan kawasan wisata alternatife.
Dengan harapan bahwa, dengan adanya kegiatan ini menjadi satu destinasi wisata baru di kawasan pantai tugulufa.
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan penyerahan terumbu karang secara simbolis oleh M. Tahsim kepada Staf Ahli, Asrul Sani Soleman, dan kemudian oleh Asrul Sani menyerahkan kepada Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Yakub Husain.
Selanjutnya dilakukan penanaman terumbu karang yang dihadiri oleh Para Staf Ahli Walikota serta sejumlah pimpinan SKPD.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016
"Lokasinya di pinggir laut tentu memerlukan sebuah perencanaan yang tepat dan terarah sehingga nantinya kawasan ini menjadi kawasan wisata yang bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat," kata Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kota Tidore Kepulauan, Asrul Sani Soleman di Ternate, Senin.
Dia menyatakan, Pemkot Tikep sendiri telah meluncurkan Wisata Bahari "Feeding Fish" dan penanaman terumbu karang di Kawasan Pantai Tugulufa, Minggu (13/11) kemarin.
Selain itu, visi kota Tidore Kepulauan 2016-2021, Agro-Marine, mengandung makna percepatan pemanfaatan sumberdaya potensial dan unggulan di darat maupun di laut meliputi sektor perikanan, perhubungan, pariwisata, pertanian untuk mewujudkan kesejahtraan masyarakat.
Bahkan, ada tawaran ide dan gagasan yang tertuang dalam kegiatan proyek perubahan ini dengan mencoba mengembangkan kawasan wisata pesisir Tugulufa dengan memanfaatkan keindahan bawah lautnya, untuk dijadikan objek wisata memberikan makan ikan secara langsung di alamnya atau habitatnya.
Selain sebagai objek wisata, juga pengunjung bisa berpartisipasi langsung untuk melakukan transplantasi karang yang merupakan bagian dari paket wisata bahari yang ditawarkan di lokasi Pantai Tugulufa.
"Mari kita jaga kelestarian laut dengan tidak membuang sampah ke laut dan akan akan memberikan peluang potensi yang kemudian dijadikan sebagai wisata dimana Tugulufa merupakan kawasan wisata alternatife.
Dengan harapan bahwa, dengan adanya kegiatan ini menjadi satu destinasi wisata baru di kawasan pantai tugulufa.
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan penyerahan terumbu karang secara simbolis oleh M. Tahsim kepada Staf Ahli, Asrul Sani Soleman, dan kemudian oleh Asrul Sani menyerahkan kepada Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Yakub Husain.
Selanjutnya dilakukan penanaman terumbu karang yang dihadiri oleh Para Staf Ahli Walikota serta sejumlah pimpinan SKPD.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016