Ternate, 31/12 (Antara Maluku) - Pemkab Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara menyatakan akan menanggung biaya perawatan korban kapal tenggelam KM Karimando pada Kamis (29/12).

Kabag Humas dan Protukuler Setda Halmahera Barat Suparto Lansip di Ternate, Sabtu, mengatakan, pasca-kejadian terdapat 39 penumpang yang dirawat di RSUD Jailolo, sedangkan rawat jalan sebanyak 61 dan semuanya penumpang dibebaskan biaya rawat.

"Jadi, selain empat orang yang meninggal, ada juga 39 penumpang yang sempat rawat inap di RSUD Jailolo dan 61 orang rawat jalan, untuk biaya perawatan kita tanggung semua, sehingga para korban tidak dikenakan biaya lagi," kata Suparto.

Hingga Jumat Siang kemarin, sebagian besar korban kapal tenggelam sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, namun, masih terdapat tiga korban yang menjalani perawatan intensif.

"Dari 39 korban yang dirawat inap kemarin, 36 orang tadi sudah diperbolehkan pulang, sedangkan 3 korban lain masih menjalani perawatan," ujarnya.

Suparto menambahkan, langkah yang dilakukan Pemda semata-mata guna meringankan beban para korban yang tertimpah musibah dan kebijakan ini juga dilakukan saat musibah kebakaran speed boat pada Oktober.

"Intinya kita ingin membantu mereka yang kena musibah, semoga pada keluarga korban diberikan ketabahan dengan cobaan tersebut," ujarnya.

Meskipun telah menghentikan proses pencarian, namun Tim SAR gabungan masih menyisir perairan Halmahera Barat, untuk mencari korban KM Karamando yang tenggelam pada Kamis, 29 Desember 2016.

Kasi Potensi Basarnas Maluku Utara Rudy mengatakan, pencarian dengan melibatkan puluhan personel dari Basarnas, TNI, Polri, serta Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dilakukan karena dikhawatirkan masih terdapat korban lain yang belum ditemukan.

"Kita masih sisir di perairan sekitar tempat kejadian kapal tenggelam, karena data manifes penumpang dan yang berhasil kita selamatkan ada perbedaan yang signifikan," kata Rudy.

Korban tenggalam yang berhasil diselamatkan tim gabungan berjumlah 108 orang termasuk empat korban meninggal dunia. Sementara data manifes penumpang hanya tercatat 50 orang.

"Karena perbedaan data manifest ini maka kita terus melakukan pencarian sambil menunggu perkembangan, jangan sampai masih ada korban lain ini yang diantisipasi," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016