Ambon, 31/12 (Antara Maluku) - Kapolda Maluku Brigjen Polisi Ilham Salahudin menegaskan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku belum final.

"Rencana kedatangan kepala negara belum A1," kata Kapolda saat menyampaikan rilis kepada wartawan dalam rangka refleksi tahun 2016 di Ambon, Sabtu.

Penegasan Kapolda Maluku berkaitan dengan adanya agenda kunjungan kerpa Presiden Joko Widodo untuk merayakan malam pergantian tahun 2016 memasuk tahun 2017 di Kota Ambon.

Menurut Kapolda, kehadiran Presiden pada saat meresmikan pengoperasian Jembatan Merah Putih teluk Ambon yang menghubungkan Galala dengan Poka-Rumah Tiga juga terjadi di luar dugaan.

"Jadi informasinya belum A1 dan kapan saja bisa terjadi perubahan," tandas Kapolda.

Dalam kesempatan itu, Kapolda juga menjelaskan masalah kriminal yang terjadi pada tahun 2015 sebanyak 2.665 perkara dan naik menjadi 2.707 selama tahun 2016.

Sedangkan masalah kriminal yang berhasil diselesaikan selama tahun 2015 sebanyak 1.047 kasus dan tahun 2016 1.003 kasus atau mengalami penurunan empat persen.

Untuk penggolongan jenis kejahatannya terdiri dari kejahatan konvensional pada tahun 2016 sebanyak 2.536 kasus atau turun 0,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sementara kejakahatan trans nasional ada 85 kasus yang ditangani tahun 2015 dan meningkat menjadi 146 kasus pada 2016 (74 persen), kejahatan terhadap kekayaan negara 21 kasus tahun 2015 dan turun menjadi 20 kasus tahun ini.

"Kalau jenis kejahatan implikasi kontijensi justeru mengalami penurunan 70 persen selama tahun 2016 yakni tiga kasus dibanding tahun sebelumnya ada 10 kasus," ujar Kapolda.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2016