Ambon, 27/1 (Antara Maluku) - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon, Paulus Kastanya-M.A.S "Sam" Latucosina yang menggunakan jargon "PANTAS" diminta tidak menyepelekan warga Batu Gajah, jika mereka memenangkan Pilkada serentak 15 Februari 2017.

"Kalau Pak Polly (sapaan akrab Paulus Kastanya) dan pak Sam memimpin kota ini, jangan lupa Batu Gajah. jangan melihat dengan mata sebelah, sebab kita punya perjuangan cukup gigih untuk memenangkan PANTAS di Batu Gajah," kata Jhony, anggota DPRD Kota Ambon dari Partai Gerindra, pada acara Kampanye Tatap Muka Bersama Pasangan PANTAS, Kamis (26/1) malam.

Menurut dia, warga Batu Gajah membutuhkan program-program pemberdayaan dalam rangka peningkatkan kualitas manusia dan kesejahteraan masyarakat.

"Batu Gajah rawan bencana, baik banjir, tanah longsor maupun tanah retak. Karena itu, sebagian warganya telah direlokasi di petuanan Negeri Halong, Kecamatan Baguala," katanya.

Dengan kondisi wilayah Batu Gajah yang rawan bencana, masyarakat di daerah itu sangat membutuhkan infrastruktur yang kuat, seperti jembatan dan talud, baik talud penahan tanah longsor maupun talud penahan banjir.

"PANTAS" didukung sembilan partai politik yang menguasai 25 dari 35 kursi DPRD Kota Ammbon.

"Itu berarti hanya 10 ada kursi bagi pasangan lain," katanya.

Menurut Jhony, untuk memenangkan PANTAS, seluruh pihak baik itu politisi dari sembilan partai pengusung, akademsi, LSM telah duduk bersama-sama menyusun visi dan misi serta program pro rakyat yang akan dikerjakan, apabila PANTAS memimpin Kota Ambon lima tahun ke depan.

Sementara Paulus Kastanya dalam orasinya menyampaikan lima program pro rakyat yakni, lapangan kerja yang luas, pendidikan dan kesehatan berkualitas, harga kebutuhan pokok terjangkau, pasar dan terminal yang layak dan program pro lingkungan untuk rakyat.

Ia juga mengajak warga Batu Gajah untuk tidak percaya dan terpengaruh isu-isu tidak bertanggung jawab yang merendahkan dirinya.

"Ada isu yang sengaja disampaikan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, bahwa apabila dirinya terpilih menjadi Wali Kota Ambon, Wakil Wali Kota Sam Latuconsina akan mengendalikan dirinya. Kemudian ada isu lagi bahwa Sam Latuconsina mengelurkan kata makian terhadap dirinya. Ini isu-isu yang tidak benar," tandasnya.

Calon Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina dalam orasinya, juga mengakui bahwa dalam perjalanan dari Hutumuri menuju Batu Gajah, setelah melakukan kampanye yang sama di daerah itu, dirinya banyak menerima SMS yang masuk, sifatnya intimidasi.

"Saya menerima SMS dari warga masyarakat Batu Gajah yang sudah direlokasi di Halong. SMS tersebut menyatakan bahwa kalau ada yang pilih PANTAS, maka sertifikat tanahnya tidak diurus dan rumah alam diambil kembali. Ini isu pembodohan," katanya.

Menurut dia, rumah-rumah tersebut dibiayai dengan anggaran negara, dan sudah menjadi hak milik warga masyarakat Batu Gajah yang direlokasi di Halong.

"Saya bisa pastikan itu, apalagi saya Wakil Wali Kota Ambon periode 2011-2016. Karena itu, jangan ada proses pembodohan dan intimidasi dengan cara-cara yang tidak sehat," tegasnya.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017