Ambon, 8/2 (Antara Maluku) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur menargetkan Provinsi Maluku menjadi model percontohan pencapaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di kawasan Indonesia timur

"Capaian SAKIP Provinsi Maluku cukup tinggi, hanya perlu pendampingan. Saya tergetkan Gubernur Maluku kedepan akan menjadi model untuk wilayah Indonesia timur. Jika pencapaian tersebut telah mencapai nilai BB tinggal selangkah lagi mencapai nilai A, dipastikan akan jadi motivasi bagi daerah lain di Indonesia timur," katanya di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, untuk mencapai akuntabilitas dengan nilai A dibutuhkan kinerja kabupaten atau kota di Maluku. Jika hal ini terjadi maka tingkat efisiensi dan program sesuai sasaran.

"Jika hal itu terjadi maka seluruhnya sesuai dengan kenyataan yang kita harapkan, yakni alokasi APBD dan APBN yang dikelola daerah semakin bermanfaat secara maksimum," ujarnya.

Menteri mengakui, selama ini masih banyak kegiatan yang belum produktif. Misalnya masih banyak perjalanan dinas dan pelaksanaan seminar yang tidak konkret.

"Kita berharap hasilnya sesuai dengan apa yang kita harapkan. Kedepan kegiatan ini akan menjadi model yang produktif dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.

Gubernur Maluku Said Assagaff menjelaskan, selama ini inovasi yang dilakukan di Maluku antara lain sistem pelayanan pasien gawat darurat secara terpadu berbasis "online" di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Haulussy Ambon.

Selain itu juga pemanfaatan teknologi informasi peningkatan kinerja pegawai di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku serta inovasi lainnya, termasuk berbagai langkah terobosan kerukunan hidup antarumat beragama di daerah ini.

"Kami bersyukur di tahun 2016 Pemprov Maluku masuk dalam enam gubernur penerima penghargaan kepala daerah inovatif dalam bidang sosial. Penghargaan tersebut diberikan atas upaya pemerintah daerah dalam membangun harmonisasi kehidupan beragama yang sempat hancur akibat konflik," katanya.

Said menambahkan, komitmen ini akan terus dijaga dan diimplementasikan melalui pembangunan perkampungan multietnis dan mulltikultur yang nantinya akan menampung seluruh agama dan suku.

"Saya yakin cita-cita bersama untuk menjadikan Maluku sebagai laboratorium kerukunan umat beragama dan antarsuku bangsa akan benar-benar terwujud dan kemajuan bersama kita juga harus terbuka terhadap berbagai keberhasilan yang telah dicapai daerah lainnya," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017