Ambon, 24/2 (Antara Maluku) - Presiden Joko Widodo dianugerahi gelar adat kehormatan "Upu Kaletia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku" oleh Majelis Latupati Maluku, di Ambon, Jumat.

Penganugerahan gelar adat yang memiliki arti "bapak pemimpin besar yang peduli terhadap kesejahteraan hidup masyarakat adat di Maluku" tersebut dilaksanakan saat Musyawarah Besar (Mubes) III Latupati se-Maluku.

Pelaksanaanya ditandai dengan penyematan tutup kepala dan jubah kebesaran raja oleh Gubernur Maluku, Said Assagaff dan Ketua Majelis Latupati Maluku, Ronifaxius Silooy.

Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya merasa terhormat dan berterima kasih dengan pemberian gelar adat tersebut karena itu menjadikannya sebagai bagian dari laborotarium perdamaian yang dikembangkan di Maluku.

"Saya merasa sangat terhormat sekali dan berterima kasih atas penghormatan gelar adat Maluku. Saya memahami bahwa gelar ini disertai dengan tanggung jawab untuk memajukan Maluku dan mensejahterahkan rakyatnya," katanya.

Dikatakannya, sebagai daerah dengan kearifan lokalnya berbasis persaudaraan, pela-gandong, dan menggunakan falsafah siwalima yang menyatukan semua perbedaan kelompok menjadi kekuatan abadi, Maluku dapat dengan cepat memulihkan pasca terjadinya konflik sosial pada 1999, dan sejarah telah membuktikan itu.

"Tanah gurita di ujung tanjong, cari bia di ujung meti, biar tapisah gunung deng tanjung, orang Maluku selalu di hati, tabea," kata Jokowi.

Presiden juga berharap sebagai wadah bagi para raja-raja di Maluku, Mubes Latupati konsisten merawat kebhinekaan, kemajemukan yang ada di Maluku dan di Indonesia.

"Saya berharap Mubes Latupati Maluku akan dapat terus merawat kebhinekaan, kemajemukan yang ada di Maluku dan di negara kita, mengikat keharmonisan yang ada dan membingkai perdamaian Maluku dalam semangat hidup orang bersaudara," tandasnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017