Ambon, 3/3 (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku menyatakan neraca perdagangan luar negeri provinsi ini pada Januari 2017 mengalami defisit 24,41 ribu dolar Amerika Serikat.

Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Jumat, mengatakan, defisit itu disebabkan nilai ekspor tidak seimbang dengan impor yang dilakukan selama Januari 2017.

"Maluku pada Januari 2017 melakukan ekspor dengan nilai 0,27 juta dolar Amerika Serikat, sedangkan impor mencapai 24,68 juta dolar Amerika Serikat," ujarnya.

Hal ini dapat diartikan, bahwa Provinsi Maluku mengalami defisit dalam kegiatan perdagangan luar negeri sekitar 24,41 juta dolar Amerika Serikat.

Dumangar mengatakan, sejak Januari 2016 Maluku selalu mengalami defisit , kecuali pada Mei 2016 dikarenakan tingginya impor barang yang didominasi dengan barang Migas.

"Pada sisi lain eksopor Maluku pada sektor Migas belum mampu mengimbangi besarnya impor Migas dari luar negeri," katanya.

Menurutnya, ekspor Migas Maluku selama Januari - Desember 2016 baru mencapai 47,89 juta dolar Amerika Serikat dan pada Januari 2017 tidak melakukan ekspor Migas.

Sedangkan impor dari luar negeri mencapai 191,53 juta dolar Amerika Serikat pada 2016 dan ditambah Januari 2017 sebesar 24,68 juta dolar Amerika Serikat.

BPS Maluku mencatat selama Januari 2017 provinsi itu melakukan ekspor dengan nilai mencapai 0,27 juta dolar Amerika Serikat, nilai ini turun 98,72 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor Desember 2016.

Sedangkan, realisasi nilai impor Provinsi Maluku selama Januari 2017 mencapai 24,68 juta dolar Amerika Serikat, atau naik sebesar 14,20 persen bila dibandingkan dengan realisasi Desember 2016.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017