Ambon, 13/3 (Antara Maluku) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IX/Ambon Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono mengungkapkan, sebagian besar kegagalan dalam rekruitmen prajurit TNI AL disebabkan oleh gangguan kesehatan mata dan gigi.

"Yang kami deteksi bahwa hampir sebagian besar kegagalan dalam penerimaan TNI AL adalah masalah dengan gangguan kesehatan gigi dan mata," ungkapnya saat meninjau proses screening mata dan gigi pelajar SD dan SMP di Ambon, Senin.

Ia mengatakan Lantamal IX sebagai pusat kendali keamanan maritim di wilayah Maluku, sangat peduli dengan kesehatan mata dan gigi karena menjadi faktor utama penilaian dalam proses pertama rekruitmen TNI AL.

Akan tetapi menjaga kesehatan mata dan gigi sudah harus dilakukan sejak usia dini, seringkali disepelekan dan tidak diperhatikan dengan benar oleh banyak masyarakat, khususnya para orang tua sebagai penanggung jawab masalah kesehatan anak-anaknya.

"Faktor gadget yang sampai sekarang hampir setiap orang punya handphone tidak pernah lepas, mata capek, itu perlu disadari," katanya.

Terkait itu, Nur Singgih juga mengatakan pihaknya selalu sedia membantu melalui layanan kesehatan milik Lantamal IX/Ambon, yakni Rumkital dr. F.X. Suhardjo.

"Masalah kesehatan di kota Ambon tinggi sekali, ternyata memang dari kesiapannya yang kurang. Rumah sakit kita juga melayani masyarakat umum, jadi kita juga mengarahkan agar lebih banyak masyarakat yang datang ke sana," katanya.

Peduli terhadap kesehatan mata dan gigi anak-anak, Lantamal IX bekerja sama dengan PT. Pertamina (Persero) Wilayah Maluku - Papua menggelar bakti sosial kesehatan "Peduli Siswa/Siswi" di 14 SD dan SMP di Ambon, pada 8 hingga 13 Maret 2017.

Dalam kegiatan yang juga dilaksanakan untuk memperingati Hari Kesehatan Dunia pada 7 April 2017, sedikitnya ada 1.250 siswa yang menjalani pemeriksaan mata dan gigi.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017