Ambon, 13/4 (Antara Maluku) - Tim Kementerian Koordinator (Kemenko) Maritim meninjau penambangan menggunakan merkuri di kawasan Batu Tembaga di Desa Luhu dan Iha, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).

Kabag Humas Pemprov Maluku, Bobby Palapia, di Ambon, Kamis, mengatakan tim dipimpin Asisten Deputi Infrastruktur Pertambangan dan Energi Kemenko Kemaritiman, Yudi Prabanggara yang ke lokasi penambangan pada Rabu (12/4) siang.

"Jadi tim Kemenko Maritim menyempatkan diri bersilaturahmi dengan Gubernur Maluku, Said Assagaff di Ambon pada 12 April 2017," ujarnya.

Bobby mengemukakan, Yudi saat bersilaturahmi dengan Gubernur Said menjelaskan ke lokasi penambangan untuk memantau kondisi di sana, selanjutnya memberikan telaah kepada pemangku kepentingan untuk memutuskan langkah penanganan.

"Memang ada kebijakan pemerintah pusat untuk menutup lokasi penambangan tersebut, makanya peninjauan tim Kemenko Maritim melibatkan unsur teknis lain," katanya.

Dia merujuk, tim Kemenko Maritim melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Mabes TNI maupun Polri.

"Langkah ini agar keputusan yang diambil itu lintas kementerian/lembaga, termasuk memadukan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah," tandas Bobby.

Sebelumnya, Asisten Deputi Infrastruktur Pertambangan dan Energi Kemenko Kemaritiman, Yudi Prabanggara mengemukakan, peninjauan ke Seram merupakan amanah hasil rapat kabinet terbatas di Jakarta pada 9 Maret 2017.

"Hasilnya mengisyaratkan penggunaan merkuri di Indonesia saat ini semakin berbahaya bagi kesehatan masyarajat maupun kelestarian lingkungan," ujarnya.

Sebetulnya, menurut Yudi, penggunaan merkuri di tambang emas skala kecil tidak efisien karena yang terbuang jauh lebih banyak dari terpakai.

" Karena itu, perlu diterapkan teknologi yang lebih ramah lingkungan maupun efisien dengan perolehan emasnya jauh lebih banyak," tegasnya.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017