Ambon, 29/4 (Antara Maluku) - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ranting Baguala mengapresiasi kesadaran para wanita desa Negeri Lima, Ureng, dan Asilulu, Kecamatan Leihitu yang memeriksakan kesehatan yang berkaitan dengan kewanitaan.

Di sela bakti sosial (baksos) kesehatan "Bakti untuk Negeri" di Ambon, Sabtu, Ketua IBI Ranting Baguala Andjelina Pattinama mengatakan bahwa kesadaran kaum hawa melakukan hal itu paling tidak mereka bisa mendeteksi berbahayanya kanker mulut rahim.

"Bakti untuk Negeri" digelar oleh STIKes Maluku Husada berupa pemeriksaan kesehatan umum, gigi, khitan, kesehatan anak, kandungan sekaligus ultrasonography (USG), tes inpeksi visual dengan asam asetat (IVA), serta pemasangan KB suntik dan intra uterine device (IUD).

Kegiatan yang dilaksanakan secara serempak di desa Negeri Lima, Ureng, dan Asilulu melibatkan Rumkital dr. F.X. Suhardjo Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX/Ambon, RSUD Tulehu, dan IBI Ranting Baguala.

Dalam prosesnya, para bidan IBI Ranting Baguala bertugas membantu untuk melaksanakan pemeriksaan kebidanan, yakni pemeriksaan kandungan, pemasangan IUD dan KB suntik, termasuk tes IVA untuk mendeteksi kanker serviks.

Sedikitnya ada 308 wanita dari Ureng, Negeri Lima, dan Asilulu yang mengikuti pemeriksaan kebidanan yang dipimpin oleh Lucas Pieter, dokter spesialis kandungan dari Rumkital dr. F.X. Suhardjo.

Sebanyak 49 wanita di antaranya menjalani pemeriksaan IVA, 25 wanita ikut KB IUD, dan 28 orang lainnya menjalani pemeriksaan USG.

Andjelina menjelaskan bahwa pemeriksaan IVA dengan vaginal speculum untuk mengambil sampel cairan kelamin. Setelah itu, sampel akan diperiksa dengan larutan asam asetat.

Pengambilan sampel cairan kelamin harus dilakukan secara hati-hati. Pasien diharuskan tenang dan tidak boleh tegang agar vaginal speculum tidak melukai vagina.

"Dengan adanya pemeriksaan ini, kami berupaya langsung untuk mengetahui penyakit lebih dini sehingga lebih cepat bisa diantisipasi," ujarnya.

Sejauh ini, menurut dia, belum ada yang terdeteksi. Dalam pemeriksaan, baru satu yang kedapatan.

"Itu pun bukan infeksi menular seksual atau hanya akibat keputihan biasa," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017