Ambon, 5/5 (Antara Maluku) - Manajer Sekolah Sepak Bola Belanda (SSBB), Hans Lucke menyatakan pihaknya memberikan latihan secara terus menerus dan menerapkan disiplin kepada anak-anak asuh, agar mereka bisa bermain baik pada setiap pertandingan.

"Turnamen sepak bola anak usia dini perlu dilakukan untuk bisa mengukur kemampuan dan pengalaman bertanding," kata Hans, disela-sela memberikan latihan kepada anak-anak SSBB di Lapangan Mandala Karang Panjang Ambon, Jumat.

Ia ingin anak-anak asuhannya bisa bermain pada setiap turnamen yang nantinya akan digelar, untuk melihat, menilai, dan mengevaluasi kemampuan mereka selama mengikuti sekolah sepak bola yang dibina oleh pihaknya.

"Saya ingin supaya ada banyak turnamen atau pertandingan, sehingga perlu ada klub lain sebagai lawan tanding untuk berhadapan dengan anak-anak asuhan saya," kata Hans, yang didampingi Asisten Manajer Dominggus Basaur.

Ia menjelaskan, pihaknya mulai beroperasi pada awal tahun 2016, setelah melakukan survei dan menetapkan Kota Ambon sebagai daerah percontohan pembentukan SSBB di Indonesia.

"SSBB dibentuk untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak di sekolah-sekolah mengikuti latihan sepak bola secara teratur dan kontinyu pada hari-hari yang sudah ditentukan," katanya.

Menurut Hans, anak-anak yang direkrut di SSBB ini adalah para siswa berumur 6-12 tahun. Mereka tetap sekolah seperti biasa dan tinggal di rumah orang tua masing-masing, sedangkan latihan menggunakan waktu setelah pulang sekolah.

"Anak-anak usia 6-8 tahun diberikan latihan tersendiri selama satu jam, begitu juga yang berusia 9-12, mereka diberikan latihan tersendiri selama satu jam," katanya.

Disinggung tentang animo anak-anak mengikuti latihan, ia menyatakan mereka sangat antusias dan merasa senang.

"Anak-anak merasa senang dengan saya, mungkin karena orang Belanda yang berkulit putih dan rasanya lain, mereka merasa ada kehebatan tersendiri. Saya tidak menyombongkan diri, ini kenyataan. Ada pengalaman di negara lain, kalau dilatih oleh orang barat, sepak bola di negara tersebut sangat maju," katanya.

Hans lebih jauh mengatakan diri memuji dukungan besar yang diberikan para orang tua anak-anak asuhnya, terlihat dari kesediaan mereka mengantar anak-anaknya ke tempat latihan tepat waktu.

"Saya juga menerapkan disiplin waktu, karena untuk bisa berhasil anak-anak harus disiplin. Kalau ada anak-anak yang terlambat, saya berikan sanksi tidak ikut latihan saat itu, supaya pada hari berikutnya tidak terlambat lagi," kata Hans.

Ia juga menyatakan dukungan pemerintah pusat, provinsi dan kota Ambon cukup baik, apalagi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Iman Nahrawi pernah datang menyaksikan pertandingan anak-anak yang bergabung di SSBB ini pada tahun 2016.

"Anak-anak sudah ada kemajuan dan progres mereka sangat bagus. Karena itu, saya sarankan kepada orang tua mereka untuk memberikan makanan yang bergizi, seperti daging, susu dan vitamin, untuk menguatkan otot anak-anak, sehingga tidak mudah jatuh kalau digesek lawan," katanya Hans.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017