Ambon, 24/5 (Antara Maluku) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX/ Ambon mendukung perayaan dua abad pahlawan nasional,Martha Christina Tijahahu yang dijadwalkan diselenggarakan di Negeri Abubu, pulau Nusalaut, kabupaten Maluku Tengah pada 2 Januari 2018.

"Kami mendukung kegiatan perayaan pahlawan nasional perempuan yang heroik," kata Danlantamal IX/ Ambon, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Nur Singgih Prihartono, saat menerima

Raja (kepala desa) tujuh negeri se - pulau Nusalaut serta Panitia Perayaan Dua Abad Ina Ata (Nenek Martha) dan Mangente (kunjungi) Negeri Abubu, di Ambon, Rabu.

Raja tujuh Negeri pulau Nusalut, didampingi Camat Nusalut, Chris Lailossa dan Ketua Panitia Perayaan Dua Abad Ina Ata (Nenek Martha) dan Mangente (kunjungi) Negeri Abubu, Lusi Peilouw meminta dukungan Lantamal IX untuk menyukseskan kegiatan pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang dijadwalkan antara lain sosialisasi pengenalan dan pencegahan bahaya kanker bagi perempuan, pemeriksaan atau deteksi dini kanker payudara dan srviks serta pelayanan KB dan pengobatan gratis.

Danlantamal mengapresiasi permintaan dukungan dari Lantamal IX untuk menyukseskan perayaan dua abad pahlawan nasiona Martha Christina Tijahahu yang disapa Ina Ata (nenek Martha) karena mencerminkan kepercayaan kepada institusi militer ini untuk merealisaskan bakhti sosial sebagaimana selama ini dilaksanakan di Maluku.

"Ini kepercayaan dan kehormatan buat Lantamal IX dan diaspresiasi dengan siap menyukseskan perayaan dua abad Ina Ata yang perjuangannya heroik di masa kolonialisme Belanda," ujarnya.

Karena itu, Lantamal IX akan menerjunkan tim kesehatan guna mendukung program bakhti sosial yang dijadwalkan di pulau Nusalaut - Saparua - Haruku terkenal dengan sebutan Kepulauan Lease.

"Sayangnya KRI Martha Christina Tijahahu telah rusak sehingga operasional nantinya menjelang perayaan dua abad Ina Ata didukung KRI Pattimura," tandas Danlantamal.

Perwakilan Raja tujuh Negeri pulau Nusalut, Decky Tanasale, mengapresiasi kepedulian sosial dari Lantamal IX melalui Komandannya, Laksma TNI. Nur Singgih Prihartono.

"Kami merasa kehormatan besar ditunjukan Lantamal IX sebagai cerminan penghargaan atas perjuangan dan pengorbanan Ina Ata yang merupakan anak dari Kapitan Paulus dari Abubu sebagai rekan seperjuangan pahlawan nasional Thomas Matulessy bergelar Kapitan Pattimura," katanya.

Ketua Panitia Dua Abad Peringatan Ina Ata dan Mangente Abubu, Lusi Peilouw, mengemukakan,

silaturahmi ke Danlantamal IX setelah Gubernur Maluku, Said Assagaff menyetujui perayaan dua abad Ina Ata di Negeri Abubu.

Sebelumnya, perayaan hanya memanfaatkan KRI milik Lantamal IX untuk tabur bunga di Teluk Dalam Ambon.

"Gubernur Said menyetujui, bahkan merespon sejumlah program yang disusun Panitia Dua Abad Peringatan Ina Ata dan Mangente Abubu, terutama pembangunan monumen baru karena lama sudah mengalami kerusakan," ujar Lusi.

Panitia Dua Abad Peringatan Ina Ata dan Mangente Abubu didampingi para Latupati ( pemangku adat) maupun Camat Nusalaut, Chris Lailossa juga menjadwalkan pertemuan dengan Ketua DPRD Maluku, Pangdam XVI/Pattimura dan Kapolda Maluku.

Sebelumnya, lima ahli waris pahlawanan nasional tersebut yakni Leonard, Frans, Alexander, Petrus maupun Martha Christina Tijahahu pada 18 Mei 2017 menyurati Gubernur Maluku, Said Assagaff untuk membangun monumen baru di Negeri Abubu karena lama dinilai tidak layak.

Martha dalam suatu operasi pembersihan kolonial Belanda pada Desember beserta 39 orang lainnya tertangkap dan dibawa dengan kapal Eversten ke Pulau Jawa untuk dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi.

Selama di atas kapal, kondisi kesehatan Martha Christina Tijahahu semakin memburuk, ia menolak makan dan pengobatan.

Akhirnya pada 2 Januari 1818, selepas Tanjung Alang, pulau Ambon, Martha Christina Tiahahu menghembuskan nafas yang terakhir. Jenazah Martha Christina Tijahahu disemayamkan dengan penghormatan militer ke laut Banda.

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969, tertanggal 20 Mei 1969, Martha Christina Tijahahu yang lahir pada 4 Januari 1800 secara resmi diakui sebagai Pahlawan Nasional.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017