Ambon, 6/6 (Antara Maluku) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Madya, Hadi Tjahjanto memuji jalinan hubungan kerukunan hidup antarumat beragama serta persaudaraan yang terjalin harmonis di Maluku.

"Saya merasa senang dan bangga bisa berada maupun bertemu masyarakat di Maluku, khususnya Ambon. Apalagi suasana kekeluargaan dan persaudaraannya sangat terasa," katanya, saat bersilaturahmi dan berbuka puasa bersama Forkopimda, tokoh agama dan masyarakat di Ambon, Senin (5/6) malam.

Dia mengaku banyak mendengar laporan, cerita maupun membaca berita tentang kehidupan antarumat beragama di Maluku yang semakin harmonis dan terjaga dengan baik, terutama saat perayaan hari-hari besar keagamaan seperti Bulan Suci Ramadhan 1438 Hijriah.

"Karena itu saya merasa bangga dan berbahagia karena kunjungan pertama ke Maluku bisa bertemu dan melaksanakan buka puasa bersama masyarakat dalam suasana toleransi dan persaudaraan," ujar Kasau.

Menurutnya, hubungan toleransi antarumat beragama serta kerumunan dan persaudaraan yang tumbuh di tengah masyarakat juga karena pranata sosial Pela-Gandong yang merupakan peninggalan leluhur.

"Pranata sosial seperti pela-gandong perlu terus ditumbuhkembangkan sebagai modal utama membangun hubungan persaudaraan dan persatuan di tengah masyarakat di Maluku dan hal ini bisa menjadi contoh bagi daerah maupun negara lain untuk mempelajarinya," tandasnya.

Dia berharap suasana persatuan dan persaudaraan yang tercipta saat ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan sehingga berdampak terhadap tepeliharanya perdamaian hakiki di Maluku.

"Dengan perdamaian serta persatuan dan persaudaraan yang kuat, maka kita semua dapat mengatasi berbagai persoalan kebangsaan yang terjadi di tanah air saat ini," kata Kasau.


Makna Berpuasa

Kasau dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan hakekat ibadah puasa merupakan aktualisasi diri manusia yang beriman terhadap ajaran agama yang diyakininya.

"Ibadah wajib ini memiliki dua tujuan yakni membentuk karakter yang jujur dan peduli terhadap sesama, serta mewujudkan keimanan yang baik dalam diri seorang Muslim yang taat," katanya.

Dirinya mengibaratkan Bulan Suci Ramadhan sebagai kawah candradimuka untuk menempa diri menjadi seorang ksatria. Sifat-sifat ksatria adalah jujur dan disiplin. Ini sangat diperlukan agar kita bisa melaksanakan ibadah puasa dengan benar.

"Dalam melaksanakan ibadah, seorang Muslim harus jujur dengan dirinya sendiri, karena dalam ibadah tersebut, hanya Allah dan dirinya saja yang tahu apakah puasa dilaksanakan dengan benar apa tidak," tandas Kasau.

Menurutnya yang terpenting dari ibadah puasa yang dilaksanakan umat Muslim yakni dimensi spiritual dan sosial.

"Dimensi spiritual sangat berkaitan dengan hubungan seorang hamba dengan Tuhan-nya. Dengan berpuasa seorang hamba diharapkan semakin dekat dengan Allah SWT. Sedangkan dimensi sosial terkait hubungan antar sesama manusia," tuturnya.

Kasau berharap, kaum Muslimin di Maluku bisa melaksanakan ibadah puasa sampai akhirnya nanti.

Hadir dalam pertemuan tersebut Gubernur Maluku, Said Assagaff, Wakil Gubernur, Zeth Sahuburua, Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI. Doni Monardo, Kapolda Maluku, Irjen Pol Deden Juhara.

Selain itu, Pangkoopau II Marsma TNI. Yadi Indra Yadi, Danlanud Pattimura Kolonel Pnb. Aldrin P. Kontan serta Komandan Lantamal IX Ambon, Laksamana Pertama Nur Singgih Prihartono.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017